Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Petani di 14 desa di Kecamatan Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur, yang tanaman padinya seluas 253,07 hektare gagal panen akibat luapan banjir Bengawan Solo mengajukan klaim asuransi usaha tani padi (AUTP) sebesar Rp1,223 miliar.
Kasi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Bojonegoro Susana di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan pengajuan klaim AUTP sudah disampaikan kepada PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) di Surabaya, beberapa waktu lalu.
Bahkan, lanjut dia, petugas PT Jasindo sudah melakukan verifikasi di lapangan untuk tanaman padi seluas 253,07 hektare yang dilanda banjir luapan Bengawan Solo itu. Tanaman padi seluas 253,07 hektare itu dilanda banjir luapan Bengawan Solo pada Februari.
"Tanaman padi yang bisa memperoleh klaim asuransi AUTP yang tingkat kerusakannya lebih dari 75 persen," kata dia menjelaskan.
Karena sudah dilakukan verifikasi, menurut dia, pengajuan klaim AUTP petani di Kecamatan Baureno itu, akan segera cair.
"Saya kira dalam waktu dekat klaim sudah cair, karena sudah dilakukan verifikasi di lapangan, selain persyaratan administrasi juga sudah dipenuhi," ujarnya menegaskan.
Sesuai ketentuan besarnya klaim AUTP yaitu Rp6 juta/hektare dari premi asuransi yang dibayarkan petani sebesar Rp36.000/hektare.
"Para petani dalam membayar premi AUTP memperoleh subsidi," ucapnya menambahkan.
Sebelum itu, lanjut dia, PT Jasindo juga sudah membayar klaim AUTP yang diajukan petani di daerahnya yang sebagian besar tanaman padinya gagal panen akibat luapan banjir baik Bengawan Solo maupun banjir bandang, selain juga tanaman padi yang terserang hama.
"Program AUTP tidak hanya banjir, tetapi juga kekeringan juga serangan hama, mulai hama tikus juga penggerek batang," ucapnya.
Sesuai data pada dinas pertanian menyebutkan PT Jasindo sudah mencairkan klaim AUTP sebesar Rp296.550.000 untuk tanaman padi seluas 49,425 hektare yang gagal panen disebabkan banjir dan hama, di Kecamatan Baureno, Kapas dan Balen.
Pada tahap berikutnya PT Jasindo mencairkan klaim AUTP sebesar Rp408.720.000 untuk tanaman padi seluas 68,12 hektare yang gagal panen disebabkan banjir di empat desa di Kecamatan Baureno.
Selain itu juga pencairan klaim AUTP sebesar Rp399.300.000 untuk tanaman padi gagal panen disebabkan banjir, dan hama penggerek batang seluas 65,55 hektare di Kecamatan Baureno, Balen dan Kanor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kasi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Bojonegoro Susana di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan pengajuan klaim AUTP sudah disampaikan kepada PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) di Surabaya, beberapa waktu lalu.
Bahkan, lanjut dia, petugas PT Jasindo sudah melakukan verifikasi di lapangan untuk tanaman padi seluas 253,07 hektare yang dilanda banjir luapan Bengawan Solo itu. Tanaman padi seluas 253,07 hektare itu dilanda banjir luapan Bengawan Solo pada Februari.
"Tanaman padi yang bisa memperoleh klaim asuransi AUTP yang tingkat kerusakannya lebih dari 75 persen," kata dia menjelaskan.
Karena sudah dilakukan verifikasi, menurut dia, pengajuan klaim AUTP petani di Kecamatan Baureno itu, akan segera cair.
"Saya kira dalam waktu dekat klaim sudah cair, karena sudah dilakukan verifikasi di lapangan, selain persyaratan administrasi juga sudah dipenuhi," ujarnya menegaskan.
Sesuai ketentuan besarnya klaim AUTP yaitu Rp6 juta/hektare dari premi asuransi yang dibayarkan petani sebesar Rp36.000/hektare.
"Para petani dalam membayar premi AUTP memperoleh subsidi," ucapnya menambahkan.
Sebelum itu, lanjut dia, PT Jasindo juga sudah membayar klaim AUTP yang diajukan petani di daerahnya yang sebagian besar tanaman padinya gagal panen akibat luapan banjir baik Bengawan Solo maupun banjir bandang, selain juga tanaman padi yang terserang hama.
"Program AUTP tidak hanya banjir, tetapi juga kekeringan juga serangan hama, mulai hama tikus juga penggerek batang," ucapnya.
Sesuai data pada dinas pertanian menyebutkan PT Jasindo sudah mencairkan klaim AUTP sebesar Rp296.550.000 untuk tanaman padi seluas 49,425 hektare yang gagal panen disebabkan banjir dan hama, di Kecamatan Baureno, Kapas dan Balen.
Pada tahap berikutnya PT Jasindo mencairkan klaim AUTP sebesar Rp408.720.000 untuk tanaman padi seluas 68,12 hektare yang gagal panen disebabkan banjir di empat desa di Kecamatan Baureno.
Selain itu juga pencairan klaim AUTP sebesar Rp399.300.000 untuk tanaman padi gagal panen disebabkan banjir, dan hama penggerek batang seluas 65,55 hektare di Kecamatan Baureno, Balen dan Kanor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018