Mojokerto (Antaranews Jatim) - Wakil Bupati Mojokerto, Jawa Timur Pungkasiadi mengatakan, jika perubahan sosiokultural dan dinamika masyarakat modern, menjadi salah satu penyebab semakin individualnya masyarakat.
"Oleh karena itu, kegiatan ini diperlukan untuk membangun kembali semangat kegotongroyongan masyarakat," katanya pada Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XV dan Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-46 Tahun 2018 Kabupaten Mojokerto, Senin.
Ia mengemukakan, kegiatan ini diperlukan untuk membangun kembali kegotongroyongan masyarakat.
"Selain itu mampu memberi pengaruh terhadap berkembangnya lembaga kemasayarakatan (BPD, LPM, TP PKK Desa/Kelurahan, lembaga adat, Karang Taruna, RT/RW dan lemba lainnya)," katanya.
Selanjutnya, kata dia, pada kegiatan HKG PKK ke-46 yang tahun ini mengusung tema "Kerukunan Dalam Keluarga dan Lingkungan Untuk Wujudkan Indonesia Damai".
"Artinya PKK bersama komponen masyarakat berupaya memberi pemahaman dan kesadaran bahwa kondisi aman dan damai dimulai dari keluarga. Keluarga dan lingkungan harus jadi benteng utama untuk menciptakan kondisi tersebut," katanya.
Pada kegiatan tahunan ini juga dimeriahkan berbagai lomba seperti inovasi tepat guna, yang diikuti oleh instansi pendidikan setingkat SMK baik negeri atau swasta serta pelaku usaha di kecamatan se-Kabupaten Mojokerto.
"Adapun tiga terbaik dimenangkan oleh SMK Raden Patah Mojosari dengan inovasi kompor multiguna sebagai juara I, inovasi lampu PJU/taman oleh SMK Raden Rahmat sebagai juara II dan toaster tenaga surya sebagai juara III oleh SMK Mutu Kemlagi," katanya.
Selain itu, lanjut dia, juga lomba produk pangan olahan unggulan, yang diikuti oleh TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Mojokerto yang dimenangkan Kecamatan Dawarblandong sebagai juara I, Kecamatan Puri sebagai juara II dan Kecamatan Mojosari sebagai juara III.
"Untuk lomba pelaksanaan terbaik gotong royong dimenangkan Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas sebagai juara I, Desa Gading Kecamatan Jatirejo sebagai juara II dan Desa Ngabar Kecamatan Jetis sebagai juara III," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Oleh karena itu, kegiatan ini diperlukan untuk membangun kembali semangat kegotongroyongan masyarakat," katanya pada Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XV dan Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-46 Tahun 2018 Kabupaten Mojokerto, Senin.
Ia mengemukakan, kegiatan ini diperlukan untuk membangun kembali kegotongroyongan masyarakat.
"Selain itu mampu memberi pengaruh terhadap berkembangnya lembaga kemasayarakatan (BPD, LPM, TP PKK Desa/Kelurahan, lembaga adat, Karang Taruna, RT/RW dan lemba lainnya)," katanya.
Selanjutnya, kata dia, pada kegiatan HKG PKK ke-46 yang tahun ini mengusung tema "Kerukunan Dalam Keluarga dan Lingkungan Untuk Wujudkan Indonesia Damai".
"Artinya PKK bersama komponen masyarakat berupaya memberi pemahaman dan kesadaran bahwa kondisi aman dan damai dimulai dari keluarga. Keluarga dan lingkungan harus jadi benteng utama untuk menciptakan kondisi tersebut," katanya.
Pada kegiatan tahunan ini juga dimeriahkan berbagai lomba seperti inovasi tepat guna, yang diikuti oleh instansi pendidikan setingkat SMK baik negeri atau swasta serta pelaku usaha di kecamatan se-Kabupaten Mojokerto.
"Adapun tiga terbaik dimenangkan oleh SMK Raden Patah Mojosari dengan inovasi kompor multiguna sebagai juara I, inovasi lampu PJU/taman oleh SMK Raden Rahmat sebagai juara II dan toaster tenaga surya sebagai juara III oleh SMK Mutu Kemlagi," katanya.
Selain itu, lanjut dia, juga lomba produk pangan olahan unggulan, yang diikuti oleh TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Mojokerto yang dimenangkan Kecamatan Dawarblandong sebagai juara I, Kecamatan Puri sebagai juara II dan Kecamatan Mojosari sebagai juara III.
"Untuk lomba pelaksanaan terbaik gotong royong dimenangkan Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas sebagai juara I, Desa Gading Kecamatan Jatirejo sebagai juara II dan Desa Ngabar Kecamatan Jetis sebagai juara III," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018