Tulungagung (Antaranews Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Tulungagung, Jawa Timur memastikan harga beberapa komoditas sembako menjelang Ramadan masih stabil, atau kalaupun ada kenaikan, hal itu masih berada di ambang batas normal.

"Kami terus mendapat update informasi dari juru pantau yang kami sebar di beberapa titik pasar juga dari tembusan laporan rutin harian bagian perekonomian pemerintah daerah. Dan kesimpulan sementara sembako aman," kata Kepala Bulog Subdivre Tulungagung Khrisna Murtiyanto di Tulungagung, Senin.

Empat komoditas yang menjadi fokus perhatian Bulog adalah beras, gula pasir, minyak goreng, serta tepung terigu.

Harga beras jenis medium kemasan, misalnya, Bulog menjual sesuai batasan HET (harga eceran tertinggi) yang dipatok pemerintah, yakni Rp9.200 per kilogram.

Harga itu masih lebih tinggi dibanding harga beras tipe setara yang saat ini dijual di kisaran Rp8.500 - Rp8.900 per kilogram.

Demikian juga untuk komoditas minyak goreng dan gula pasir yang masing-masing dijual sesuai HET sebesar Rp12 ribu per kilogram dan Rp12.500 kilogram.

"Untuk minyak goreng harga pasar sedikit di bawahnya. Tapi untuk gula pasir harga Bulog dan pasaran hampir sama," kata Khrisna.

Kenaikan harga sembako menyolok terlihat pada komoditas tepung terigu dimana harga pasar kini mencapai Rp85 ribu - Rp90 ribu per kilogram, sementara produk tepung Bulog hanya Rp7.500 per kilogram.

"Berapapun kebutuhan warga untuk empat komoditas sembako ini Bulog akan siapkan. Jika stok di gudang habis pun kami akan ambil stok di Surabaya," ujarnya.

Selain tepung kenaikan harga terpantau terjadi untuk komoditas daging ayam dari Rp29 ribu per kilogram menjadi Rp32 ribu per kilogram.

Bumbu dapur seperti bawang merah juga naik. Sebelumnya bawang merah dijual sekitar Rp28 ribu per kilogram, kini menjadi Rp32 ribu per kilogram.

Bawang putih dari sebelumnya Rp24 ribu naik tipis menjadi Rp24.500 per kilogram.

"Kenaikan cukup menyolok terasa pada komoditas daging (ayam maupun sapi) serta beberapa jenis sayuran seperti kentang, wortel, bayam, sawi. Tapi fluktuasinya menurut saya masih wajar. Rasional," ujar Lasini, salah satu pedagang. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018