Quetta, Pakistan (Antara/Reuters) - Sedikitnya 16 pekerja tambang meninggal pada Sabtu dan lebih 10 orang lainnya masih terperangkap setelah terjadi ledakan di satu tambang batubara di bagian barat daya Pakistan, kata beberapa pejabat.

Ledakan di penambangan batubara Marwar di Provinsin Baluchistan disebabkan oleh penumpukan gas metan di dalam tambang tersebut, kata Direktur Manajemen Bencana Attaullah Khan.

"Kami telah menemukan 11 mayat dan loima lainnya masih di teempat penambangan," kata Khan.

Usaha-usaha untuk menyelematkan para penambang yang terperangkap masiah sedang dilakaukan, kata Kela Inspektur Penambangan Iftikhar Ahmad. Menurut dia, dua pekerja atambang meninggal dalam tanah longsor di dekat tempat penambangan lain di dekatnya. Belum segera diketahui jelas apakah hal itu disebebkan oleh ledakan tersebut.

Kecelakaan di tempat-tempat penambangan sering terjadi di provinsi itu. Langkah-langkah keselamatan menjadi perhatian dan banyak buruh direkrut dari bagian-bagian lain di Pakistan.

Sebagian besar tempat penambangan itu dimiliki oleh bandan usaha milik negaraPakistan Developmenet Corporation, yang menyewakan banyak di antaranya kepada kontraktor swasta.

Negara itu memiliki cadangan batubara relatif cukub besar dengan perkiraan lebih 184 juta ton dan memperoduksi 4 juta ton batubara per tahun.

Tempat-tempat penambangan batu baru Marwar terletak sekitar 60 km sebelah timur Quetta, ibu kota Baluchistan.

    
Di Warsawa
Sementara itu laporan Reuters dari Warsawa, Polandia, menyebutkan regu penolong berjuang pada jam-jam pertama Ahad untuk mencapai empat pekerja tambang yang masih terperangkap hampir satu km di bawah tanah di bagian selatan Polandia setelah gempa bumi.

Gempa berkekuatan 3,4 melanda tambang Borynia-Zofiowka-Jastrzebie
mine pada Sabtu pagi, yang sebelumnya tujuh pekerja terperangkap di kedalaman sekitar 900 meter, demeikian kantor pertambangan WUG.

Dua orang telah diselematkan pada siang hari, satu lagi pada Sabtu malam tetapi tak ada tanda-tanda kehidupan, kata wakil ketua eksekutif pemilik tambang JSW, Tomasz Sledz, kepada wartawan.

Dikatakannya, penambang ketiga terkubur dan belum diketahui oleh para penolong apakah ia meninggal. Sledz mengatakan sejauh ini belum ada kontak dengan sisanya empat orang pekerja tambang.       

Dua pekerja yang trelah diselematkan dibaha ke rumah sakit di kota  
Jastrzebie-Zdroj city dalam kedaan relatif baik dan dapat berjalan tanpa bantuan, kata Kepala eksekutif JSW Daniel Ozon kepada wartawan.

"Kami lakukan yang terbaik untuk meenyelematkan para penambang," ujar Ozon.

Sekitar 250 orang bekerja di tamabang itu saat terjadi gempa, kata JSW. Mereka yang hiolang berasal dari satu tim beranggota 11 orang yang sedang menggali sebuah terowongan baru. Empat orang berhasil meloloskan diri. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018