Surabaya (Antaranews Jatim) - Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya mendeklarasikan gerakan anti politik uang dan SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) menjelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 di depan Taman Mundu Surabaya, Minggu.

Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya Rahmat Dzulkarnain mengatakan pihaknya berkomitmen akan terus mengawal pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018 dan Pemilihan Umum 2019 dari praktik politik uang dan SARA.

"Ini penting karena merupakan ancaman besar bagi demokrasi dan kedaulatan rakyat," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mengimbau kepada calon kepala daerah, legislatif, DPD dan partai politik peserta Pemilu 2019 untuk tidak menggunakan politik uang dan SARA dalam mempengaruhi pilihan pemilih.

"Kami mengajak pemilih menentukan pilihan secara cerdas berdasarkan visi, misi, dan program kerja bukan berdasarkan politik uang dan SARA," ujarnya.

Pemuda Muhammadiyah Surabaya, lanjut dia, mendukung pengawasan dan penanganan terhadap politik uang dan politisasi SARA yang dilakukan panitia pengawas pemilu.

"Kami juga meminta calon kepala daerah, legislatif, DPD dan partai politik peserta Pemilu 2019 untuk tidak melakukan intimidasi, ujaran kebencian, kekerasan atau aktivitas dalam bentuk apapun yang dapat mengganggu proses penanganan pelanggaran praktik politik uang dan SARA," katanya.

Selain deklarasi, Pemuda Muhamamdiyah juga menggelar jalan sehat yang diikuti 1.000 peserta dengan rute start Jl. Tambaksari, Jl. Ambengan, Jl. kusuma Bangsa, Jl. Ngaglik dan finish di depan Gelora 10 November Tambaksari. Jalan sehat tersebut dilepas Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Arifan. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018