Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengajak orang tua agar gemar membacakan buku pada anak-anaknya, sehingga mereka terbiasa mendengar dan mau belajar, serta tidak hanya bermain gawai, demi masa depan yang lebih baik.
Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu mengemukakan pemerintah kota mendukung gerakan nasional orang tua membacakan buku (Gernasbaku). Hal itu penting untuk meningkatkan kesadaran bagi para orang tua tentang pentingnya pendidikan dan memberikan ilmu pengetahuan, salah satu yang bisa dilakukan untuk memberikan ilmu pengetahuan adalah dengan membaca buku.
"Kita memberikan ilmu asalnya dari membaca, kita tidak akan mendapatkan ilmu kalau kita tidak pernah membaca. Kalau sebagai orang tua memberikan ilmu dengan membiasakan gemar membaca, insya Allah anak-anak juga akan meniru apa yang dilakukan orang tua," katanya dalam sosialsiasi Gernasbaku Kota Kediri di Lapangan Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya Kota Kediri, Sabtu.
Budwi menambahkan anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus terus dibina dan dididik, agar mereka tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, namun juga memiliki kecerdasan mental dan spiritual.
"Anak-anak yang ada di sini adalah anak-anak yang memasuki masa `golden age` atau masa usia emas, yang berarti bahwa dalam masa-masa emas ini otak mereka berkembang dengan cepat. Untuk itu, saya mengajak bapak/ibu untuk mendidik, membina dan mengarahkan mereka," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan keluarga adalah lembaga pendidikan nonformal pertama yang memberikan pendidikan untuk anak-anaka. Baik buruknya anak-anak tergantung dari peran orang tua.
"Anak-anak dibina menjadi generasi yang unggul, yaitu anak yang memiliki intelektual yang tinggi, cerdas otak dan watak, memiliki karakter yang baik, yaitu disiplin, jujur dan tanggung jawab," katanya.
Program Gernasbaku adalah program nasional. Dalam acara itu, orang tua membacakan buku untuk anak-anaknya. Buku yang dibacakan beragam, terutama buku cerita, sebab anak-anak yang ikut acara itu masih duduk di kelas PAUD dan TK.
Ketua panitia acara tersebut, Agus Suharmaji menambahkan, acara ini memang bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antara orang tua dengan anak. Dengan membacakan buku, anak akan merasa lebih disayang dan lebih diperhatikan.
"Dengan itu, anak akan merasa lebih disayang, anak lebih tahu, pinter, tidak hanya main gawai," kata dia.
Acara itu melibatkan sekitar 1.500 anak dari berbagai sekolah PAUD di Kota Kediri. Selain kegiatan membaca buku, juga ada atraksi pentas seni berupa tari, peragaan busana, hingga pentas wayang oleh guru-guru PAUD dan TK di Kota Kediri.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto menambahkan, pemerintah memang terus memperhatikan pendidikan anak-anak, terutama di PAUD. Pemerintah pusat telah memberikan anggaran sebesar Rp600 ribu per anak per tahun, yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan anak-anak.
"Ada bantuan nonfisik sebesar Rp600 ribu per siswa per tahun. Ini yang mendapatkan para siswa dari sekolah yang sudah terdaftar. Di Kediri, juga cukup banyak sekolah, bahkan setiap RT atau RW juga punya kesadaran bagus untuk memperhatikan PAUD, salah satunya dengan mendaftarkan sekolahnya," kata Siswanto.
Kegiatan tersebut juga masih rangkaian dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei. Selain menampilkan atraksi anak-anak PAUD dan TK, nantinya juga ada pementasan dari anak-anak SD, SMP, hingga SMA di Kota Kediri. Acara di GOR Jayabaya Kediri itu juga berlangsung dua hari, Sabtu-Minggu (5-6/5). Ada juga pameran dari berbagai sekolah serta dari Himpaudi Kota Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu mengemukakan pemerintah kota mendukung gerakan nasional orang tua membacakan buku (Gernasbaku). Hal itu penting untuk meningkatkan kesadaran bagi para orang tua tentang pentingnya pendidikan dan memberikan ilmu pengetahuan, salah satu yang bisa dilakukan untuk memberikan ilmu pengetahuan adalah dengan membaca buku.
"Kita memberikan ilmu asalnya dari membaca, kita tidak akan mendapatkan ilmu kalau kita tidak pernah membaca. Kalau sebagai orang tua memberikan ilmu dengan membiasakan gemar membaca, insya Allah anak-anak juga akan meniru apa yang dilakukan orang tua," katanya dalam sosialsiasi Gernasbaku Kota Kediri di Lapangan Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya Kota Kediri, Sabtu.
Budwi menambahkan anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus terus dibina dan dididik, agar mereka tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, namun juga memiliki kecerdasan mental dan spiritual.
"Anak-anak yang ada di sini adalah anak-anak yang memasuki masa `golden age` atau masa usia emas, yang berarti bahwa dalam masa-masa emas ini otak mereka berkembang dengan cepat. Untuk itu, saya mengajak bapak/ibu untuk mendidik, membina dan mengarahkan mereka," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan keluarga adalah lembaga pendidikan nonformal pertama yang memberikan pendidikan untuk anak-anaka. Baik buruknya anak-anak tergantung dari peran orang tua.
"Anak-anak dibina menjadi generasi yang unggul, yaitu anak yang memiliki intelektual yang tinggi, cerdas otak dan watak, memiliki karakter yang baik, yaitu disiplin, jujur dan tanggung jawab," katanya.
Program Gernasbaku adalah program nasional. Dalam acara itu, orang tua membacakan buku untuk anak-anaknya. Buku yang dibacakan beragam, terutama buku cerita, sebab anak-anak yang ikut acara itu masih duduk di kelas PAUD dan TK.
Ketua panitia acara tersebut, Agus Suharmaji menambahkan, acara ini memang bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antara orang tua dengan anak. Dengan membacakan buku, anak akan merasa lebih disayang dan lebih diperhatikan.
"Dengan itu, anak akan merasa lebih disayang, anak lebih tahu, pinter, tidak hanya main gawai," kata dia.
Acara itu melibatkan sekitar 1.500 anak dari berbagai sekolah PAUD di Kota Kediri. Selain kegiatan membaca buku, juga ada atraksi pentas seni berupa tari, peragaan busana, hingga pentas wayang oleh guru-guru PAUD dan TK di Kota Kediri.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto menambahkan, pemerintah memang terus memperhatikan pendidikan anak-anak, terutama di PAUD. Pemerintah pusat telah memberikan anggaran sebesar Rp600 ribu per anak per tahun, yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan anak-anak.
"Ada bantuan nonfisik sebesar Rp600 ribu per siswa per tahun. Ini yang mendapatkan para siswa dari sekolah yang sudah terdaftar. Di Kediri, juga cukup banyak sekolah, bahkan setiap RT atau RW juga punya kesadaran bagus untuk memperhatikan PAUD, salah satunya dengan mendaftarkan sekolahnya," kata Siswanto.
Kegiatan tersebut juga masih rangkaian dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei. Selain menampilkan atraksi anak-anak PAUD dan TK, nantinya juga ada pementasan dari anak-anak SD, SMP, hingga SMA di Kota Kediri. Acara di GOR Jayabaya Kediri itu juga berlangsung dua hari, Sabtu-Minggu (5-6/5). Ada juga pameran dari berbagai sekolah serta dari Himpaudi Kota Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018