Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Kementerian Tenaga Kerja bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro, Jawa Timur, akan menggelar pelatihan keterampilan kerja untuk pemberdayaan tenaga kerja disabilitas dan lanjut usia (lansia), Kamis (3/5) sampai Sabtu (5/5).

Kepala Bidang Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro Joko Santoso, di Bojonegoro, Rabu, menjelaskan pelatihan keterampilan kerja bagi tenaga kerja disabilitas dan lansia yang masih produktif itu bekerja sama dengan disperinaker.

Pelatihan keterampilan kerja itu, lanjut dia, akan diikuti 20 tenaga kerja disabilitas dengan usia minimal 17 tahun dan 20 tenaga kerja lansia dengan usia berkisar 55 tahun sampai 64 tahun.

Para tenaga kerja disabilitas itu, menurut dia, dipilih berdasarkan masukan dari Forum Disabilitas Bojonegoro, SLB dan dinas sosial.

"Semua tenaga kerja yang mengikuti pelatihan merupakan tenaga kerja disabilitas dan lansia yang selama ini masih produktif," ucapnya menegaskan.

Selama tiga hari, lanjut dia, sebanyak 20 tenaga kerja disabilitas akan memperoleh pelatihan keterampilan dalam membuat berbagai aneka kerajinan tangan, sedangkan tenaga kerja lansia akan memperoleh pelatihan membuat berbagai aneka kue.

Usai pelatihan, menurut dia, peserta pelatihan keterampilan untuk tenaga kerja disabilitas memperoleh bantuan peralatan mesin jahit dan obras dan tenaga kerja lansia memperoleh bantuan berbagai keperluan memasak seperti kompor, juga peralatan lainnya untuk membuat kue.

"Harapan kami setelah mengikuti pelatihan baik tenaga kerja disabilitas maupun lansia bisa langsung bekerja, apalagi sekarang mendekati Hari Raya Idul Fitri," ujarnya.

Ia menambahkan pelatihan bagi disabilitas dan lansia itu merupakan program dari Kementerian Tenaga Kerja yang digelar setiap tahun sekali.

"Tahun lalu juga ada program pelatihan pemberdayaan tenaga kerja disabilitas dan lansia," ujarnya.

Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disperinaker Sugi Hartono, menambahkan di daerahnya selama ini belum ada perusahaan yang bersedia menerima tenaga kerja disabilitas.

"Ya tenaga kerja disabilitas terpaksa harus mandiri, seperti bekerja membuat kue atau pembuat kerajinan tangan. Sebab, perusahaan masih belum bersedia menerima tenaga kerja disabilitas," ucapnya menambahkan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018