Kediri (Antaranews Jatim) - Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Kediri Maria Karangora mengungkapan pendidikan anak usia dini (PAUD) sangat penting bagi masa depan Indonesia.

"PAUD penting bagi masa depan bangsa Indonesia. Untuk itu, perlu dilakukan upaya dalam mewujudkan anak yang sehat, cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia," katanya di Kediri, Jawa Timur, Kamis (26/4).

Maria dalam peringatan puncak Hari Anak Nasional (HAN) 2018 di Taman Tirtoyoso Kota Kediri tersebut mengatakan untuk mewujudkannya, anak harus dirangsang perkembangan dan kecerdasan spiritual, emosional dan kepribadiannya agar menjadi generasi penerus yang berkualitas.

"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk merangsang perkembangan dan potensi anak usia dini, sekaligus memberi kesempatan kepada pendidik dan tenaga kependidikan PAUD untuk berkarya dan berkreasi guna meningkatkan kompetensi diri dan kualitas PAUD kota Kediri," katanya menjelaskan.

Maria juga mengajak kepada segenap pendidik serta para orangtua untuk menjadikan peringatan hari anak nasional sebagai momen penting demi memajukan PAUD di Kota Kediri menjadi lebih bermutu dan bermanfaat. Hal itu dilakukan dengan harapan agar mereka kelak menjadi generasi penerus yang berkarakter dan berakhlak mulia.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengatakan jumlah PAUD se-Kota Kediri sekitar 200 lembaga. Dari jumlah itu, terdapat beberapa PAUD yang fasilitasnya sudah bagus, tapi juga terdapat PAUD lain yang fasilitasnya masih belum bagus.

Pemerintah juga memberikan bantuan untuk pendidikan di PAUD. Bantuan itu diberikan oleh pusat. Besar bantuan yang diberikan adalah Rp600 ribu per anak per tahun.

"Dana itu untuk pengembangan sarana, peningkatan mutu guru dan alat belajar. Sudah ada petunjuk teknis untuk penggunaan dananya. Kami juga minta sekolah yang belum izin, segera melengkapinya agar dapat," ujarnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meningkatkan dana alokasi khusus (DAK) nonfisik bagi pendidikan anak usia dini atau PAUD menjadi Rp4,070 triliun pada 2018. Jumlah itu naik 13,68% dibandingkan dengan 2017 sebesar Rp3,58 triliun.

Adapun, alokasi DAK tersebut diperuntukkan bagi 6,78 juta anak dengan besaran Rp600.000 per anak, PAUD Inklusi sebanyak 13.200 anak, pengembangan mutu lembaga untuk 12.459 lembaga PAUD, peningkatan mutu SDM sebanyak 11.398 orang, serta penataan kelembagaan dan kemitraan.

Kemendikbud mencatatat pada tahun 2017--2018 angka partisipasi kasar (APK) anak usia dini mencapai 74,28 %, naik 2,8% dari 72,38% tahun lalu. Untuk di desa, terdapat lembaga PAUD sebanyak 78% dari total 80.476 desa yang ada di seluruh Indonesia.

Sejauh ini, jumlah lembaga PAUD seluruh Indonesia mencapai 228.140, dengan jumlah peserta didik sebanyak 5.694.388, naik sebesar 21,2% dari tahun lalu yang hanya mencapai 4.698.245. Lembaga PAUD terakreditasi sebanyak 22.991, naik 59,74% dari tahun lalu yang mencapai 14.392.

Sementara itu, acara tersebut selain dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum, juga hadir Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Ketua Himpaudi Kota Kediri, Ketua GOPTKI Kota Malang, dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Kegiatan itu melibatkan ratusan anak-anak tingkat PAUD, TK, KB, SPS dan TPA se-Kota Kediri. Beragam acara digelar, misalnya lomba gerak dan lagu, menyanyi bersama dan melukis finger print untuk peserta didik, sedangkan untuk pendidik meliputi lomba cipta tari kreasi baru versi anak, lomba wayang rupa ciptaan guru, lomba cipta APE (perkusi) dari daur ulang dan permainan tradisional anak. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018