Madiun (Antaranews jatim) - Kapolres Madiun AKBP I Made Agus Prasatya menyatakan Operasi Patuh Semeru 2018 yang digelar jajaran Polres Madiun akan fokus pada tindakan penekanan fatalitas kecelakaan lalu lintas.
"Jadi fokus Operasi Patuh Semeru 2018 mengedepankan pada tindakan-tindakan represif terhadap hukum. Terutama kasus-kasus yang berpotensi menimbulkan fatalitas korban meninggal dunia, penekanan kecelakaan lalu lintas, juga terciptanya situaasi kamsoltibcar lalu lintas," ujar AKBP Agus sesuai kegiatan Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Semeru 2018 di Mapolres Madiun, Kamis.
Menurut dia, Operasi Patuh merupakan agenda tahunan dalam rangka cipta kondisi menjelang hari raya Idul Fitri. Operasi tersebut akan digelar selama 14 hari mulai tanggal 26 April hingga 9 Mei 2018.
Operasi ini penting, lanjutnya, karena bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas terutama menjelang masa arus mudik dan balik Lebaran.
"Tugas Polres Madiun adalah untuk menekan angka kecelakaan yang masih marak terjadi. Data menyebutkan, selama tahun 2017 terdapat korban meninggal dunia sebanyak 109 orang akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Madiun," kata Agus.
Ia menambahkan, jumlah personel Polres Madiun yang terlibat dalam Operasi Patuh Semeru mencapai 279 orang. Selain kepolisian, Operasi Patuh juga melibatkan detasemen polisi militer (denpom), Kodim 0803/Madiun, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP Pemab Madiun.
Sementara, pihak Polres Madiun Kota akan menyiagakan sebanyak 72 personelnya dalam giat Operasi Patuh Semeru 2018 di wilayah hukumnya.
Kapolres Madiun Kota AKBP Nasrun Pasaribu meminta warga Kota Madiun untuk tertib berlalu lintas pada saat digelar operasi ataupun tidak.
"Harapannya, walaupun ada atau tidak ada operasi, masyarakat tetap mematuhi lalu lintas untuk keselamatannya masing-masing," kata AKBP Nasrun.
Pihaknya juga menegaskan, Operasi Patuh di wilayahnya akan mengutamakan tindakan represif, khususnya bagi masyarakat yang melanggar rambu lalu lintas ataupun yang mengakibatkan fatalitas kecelakaan lalu lintas.
Para personel tersebut nantinya akan menggelar razia di sejumlah titik yang rawan terjadi kecelakaan dan pelanggaran peraturan lalu lintas. (*)
Video Oleh Louis Rika
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Jadi fokus Operasi Patuh Semeru 2018 mengedepankan pada tindakan-tindakan represif terhadap hukum. Terutama kasus-kasus yang berpotensi menimbulkan fatalitas korban meninggal dunia, penekanan kecelakaan lalu lintas, juga terciptanya situaasi kamsoltibcar lalu lintas," ujar AKBP Agus sesuai kegiatan Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Semeru 2018 di Mapolres Madiun, Kamis.
Menurut dia, Operasi Patuh merupakan agenda tahunan dalam rangka cipta kondisi menjelang hari raya Idul Fitri. Operasi tersebut akan digelar selama 14 hari mulai tanggal 26 April hingga 9 Mei 2018.
Operasi ini penting, lanjutnya, karena bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas terutama menjelang masa arus mudik dan balik Lebaran.
"Tugas Polres Madiun adalah untuk menekan angka kecelakaan yang masih marak terjadi. Data menyebutkan, selama tahun 2017 terdapat korban meninggal dunia sebanyak 109 orang akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Madiun," kata Agus.
Ia menambahkan, jumlah personel Polres Madiun yang terlibat dalam Operasi Patuh Semeru mencapai 279 orang. Selain kepolisian, Operasi Patuh juga melibatkan detasemen polisi militer (denpom), Kodim 0803/Madiun, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP Pemab Madiun.
Sementara, pihak Polres Madiun Kota akan menyiagakan sebanyak 72 personelnya dalam giat Operasi Patuh Semeru 2018 di wilayah hukumnya.
Kapolres Madiun Kota AKBP Nasrun Pasaribu meminta warga Kota Madiun untuk tertib berlalu lintas pada saat digelar operasi ataupun tidak.
"Harapannya, walaupun ada atau tidak ada operasi, masyarakat tetap mematuhi lalu lintas untuk keselamatannya masing-masing," kata AKBP Nasrun.
Pihaknya juga menegaskan, Operasi Patuh di wilayahnya akan mengutamakan tindakan represif, khususnya bagi masyarakat yang melanggar rambu lalu lintas ataupun yang mengakibatkan fatalitas kecelakaan lalu lintas.
Para personel tersebut nantinya akan menggelar razia di sejumlah titik yang rawan terjadi kecelakaan dan pelanggaran peraturan lalu lintas. (*)
Video Oleh Louis Rika
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018