Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya berupaya mensejahterakan warganya dengan menyediakan wadah khusus bagi penyandang tuna netra berupa panti pijat di lantai 1 gedung Siola, Surabaya.

"Saya ingin berbuat adil, agar saudara-saudara kita bisa mengakses kehidupan yang lebih baik sama halnya dengan orang pada umumnya," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meresmikan panti pijat tuna netra di gedung Siola, Kamis.

Risma mengatakan panti pijat tuna netra secara khusus di dedikasikan untuk warga Surabaya yang memiliki kekurangan dari segi fisik. Agar kesetaraan ini semakin terlihat antara warga biasa dengan para difabel, Risma juga berencana memberi ruang kepada mereka untuk bekerja di kantor Pemerintahan Kota Surabaya.

Caranya, lanjut Risma, dengan memberi ketrampilan lain bagi penyandang difabel. "Agar ada akses yang sama dengan warga pada umunnya. Mudah-mudah bisa terwujud," ujarnya.

Bahkan, dirinya berharap suatu saat kelak, panti pijat tuna netra yang berada di dalam bangunan sarat akan sejarah dan terletak di tengah kota, semakin banyak dikunjungi warga.

"Semoga bisa menjadi destinasi bagi warga yang membutuhkan penyegaran dan jumlah pasien jauh lebih besar dari sebelumnya," katanya.

Untuk itu, Wali Kota Risma akan terus menginovasi individu penyandang tuna netra dan menambah fasilitas bagi penyandang tuna netra lainnya. Sebab, kata dia, masih banyak hal yang perlu dikembangkan agar potensi mereka dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.

"Tidak berhenti sampai disini, kami akan terus menambah dan mengembangkan fasilitas bagi penyandang disabilitas lainnya," ujarnya.

Saat meninjau lokasi panti pijat, wali kota langsung membaringkan diri di atas tempat tidur kemudian melakukan pijat refleksi kaki. Terlihat bagaimana dirinya menikmati pijatan sambil bercengkerama dan bersenda gurau. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018