Pamekasan (Antaranews Jatim) - Dua pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, Jawa Timur yakni Badrut Tamam-Raja`e (Berbaur) dan Kholilurrahman-Fathor Rohman (Kholifah) sepakat untuk fokus pada pengembangan infrastruktur dalam memajukan pembangunan di wilayah itu lima tahun ke depan.

"Pembangunan infrastruktur merupakan hal penting dalam memajukan perekonomian di Pamekasan," kata Cabup Kholilurrahman dalam acara debat publik yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) bekerja sama dengan Suara Pamekasan FM di salah satu hotel di Pamekasan, Selasa (24/4) malam.

Kholil dan Badrut, memiliki pandangan yang sama, bahwa pembangunan infrastruktur seperti jalan, irigasi, dan jalan desa merupakan indikator kemajuan pembangunan.

"Pembangunan infrastruktur ini juga akan berdampak pada kemajuan ekonomi di Kabupaten Pamekasan ke depan," ujar Cabup Badrut Tamam dalam acara debat itu.

Keduanya juga sepakat bahwa persoalan pemerataan pembangunan harus antara berbagai wilayah di Kabupaten Pamekasan, khususnya antara wilayah selatan dan utara yang seimbang.

"Oleh karenanya itu, calon wakil bupati saya adalah dari wilayah utara. Ini sebagai representasi dari gabungan kepemimpinan wilayah selatan dan utara," ujar Badrut Tamam.

Namun demikian, meski keduanya memiliki pemikiran dan program yang sama tentang pemerataan pembangunan di bidang infrastruktur, pasangan Badrut Tamam-Raja`e (Berbaur) dengan K.H. Kholilurrahman-Fathor Rohman (Kholifah) berbeda dalam hal pengembangan ekonomi tata niaga tembakau.

Konsep yang ditawarkan Kholifah dalam hal pemberdayaan ekonomi dalam bidang tembakau dengan melakukan pendekatan, menekan pihak pabrikan agar membeli sesuai BEP (break event point), akan tetapi Badrut Tamam mendorong berkembangnya industri rokok lokal di Pamekasan.

Pola itu, menurut Badrut, akan meningkatkan serapan tembakau lokal Madura, karena faktanya selama ini, tembakau yang tidak terserap, karena pembelian yang dilakukan pabrikan terbatas, sedangkan jumlah produksi lebih dari target pembelian.

Pada pola itu, pendekatan yang dilakukan Badrut bukan dengan pemaksaan sebagaimana yang ditawarkan Kholilurrahman, akan tetapi mencari cara alternatif yang sama-sama menguntungkan.

"Di Pamekasan ini ada sebanyak 34 usaha industri rokok lokal, dan mereka akan kita dorong agar semakin produktif," ujarnya.

Debat publik yang menghadirkan tiga panelis dari tiga perguruan tinggi berbeda di Jawa Timur itu, membahas sejumlah topik, seperti pendidikan, ekonomi, dan pertanian. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018