Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengembangkan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) menggunakan konsep "double track" yakni dengan  menambahkan kurikulum kompetensi.

"Maksudnya di sini adalah menyisipkan pendidikan vokasional atau keahlian di tingkat SMA," ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat menghadiri Rapat Koordinasi Kepala SMA Negeri dan Swasta se-Jatim Tahun 2018 di Surabaya, Senin.

Keahlian yang diberikan, kata dia, seperti bidang teknologi dan rekayasa, teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan, agrobisnis dan agro teknologi, perikanan dan kelautan, bisnis dan manajemen, pariwisata, seni rupa dan kriya, serta seni pertunjukan.

Setelah siswa SMA lulus, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu menyampaikan bahwa para siswa akan mendapatkan sertifikat dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) sehingga saat tidak bisa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, bisa bekerja sesuai keahlian yang dimiliki.

Pendidikan menggunakan konsep tersebut di SMA, lanjut dia, dilakukan untuk mengisi kekosongan terhadap proses industrialisasi di Jatim yang antara lain terlihat dari adanya sekitar 90 ribu peluang kerja tidak bisa diisi akibat faktor kompetensi.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menegaskan Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan tingkat provinsi bersama Dewan Pendidikan mengambil sistem "double track" sebagai solusi, yang di dalamnya terdapat "link and match" antara pendidikan dan lowongan tenaga kerja.

"Penerapan konsep untuk menghadapi pertarungan global dan mengisi tenaga kerja di industri merupakan pengambilan keputusan penting," ucap mantan Sekdaprov Jatim tersebut.

Ia menjelaskan, pengembangan pendidikan menggunakan konsep tersebut menjadi salah satu fokus Pemprov Jatim pada 2018 dan sejalan dengan tagline pengembangan sumber daya manusia berdaya saing sekaligus sebagai langkah konkret mengatasi pengangguran.

Sementara itu, Gubernur juga menyampaikan bahwa konsep "double track" tak dilakukan pada jalur formal saja, tapi digunakan untuk jalur non-formal.

"Untuk jalur non-formal dilakukan melalui penyelenggaaan balai latihan kerja berstandart internasional, SMK Mini dan Bosda Madin," kata Gubernur yang juga politikus tersebut. (*)

 

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018