Surabaya, 22/4 (Antara) - Tiga orang korban yang hari ini meninggal dunia di Surabaya terlihat menggelar pesta minuman keras selama dua malam sebelum kematiannya, kata sejumlah saksi mata.

Polisi mengidentifikasi tiga korban tersebut masing-masing bernama Pramuji Arianto, usia 49 tahun, Wahyudi (52) dan Syamsul Hidayat (38), yang semuanya saling bertetangga di Jalan Pacar Keling Gang IV Surabaya.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tambaksari Surabaya Komisaris Polisi (Kompol) Prayitno kepada wartawan di Surabaya, Minggu, mengatakan, selain tiga korban tersebut, dua hari sebelumnya, Jumat, 20 April, terdapat seorang korban lagi warga setempat yang meninggal dunia, yaitu bernama Durasim, usia 59 tahun.

"Kami masih menyelidiki apakah kematian Durasim terkait dengan tiga orang korban yang hari ini meninggal dunia," ujarnya.

Menurut keterangan sejumlah saksi dari warga sekitar yang dihimpun polisi, total empat orang yang meninggal dunia tersebut selama ini dikenal sebagai pecandu alkohol yang kerap menggelar pesta minuman keras bersama-sama.

Bahkan malam sebelum kematian Durasim, sejumlah saksi mengaku melihat keempatnya menggelar pesta minuman keras di lokasi pasar Pacar Keling Surabaya.

Setelah kematian Durasim, tiga korban lainnya terlihat melanjutkan pesta minuman keras di kampungnya, Jalan Pacar Keling Gang IV Surabaya, pada Sabtu malam, 21 April.

Usai pesta minuman keras malam itu, Pramuji Arianto meninggal dunia pada Minggu dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.

Menyusul Wahyudi dan Syamsul Hidayat meninggal pada waktu yang hampir bersamaan, sekitar pukul 12.00 WIB tadi siang.

Kompol Prayito belum dapat memastikan apakah tewasnya empat warga kampung Pacar Keling Gang IV Surabaya itu disebabkan minuman keras yang mereka tenggak.

Terlebih jenazah Durasim, Pramuji Arianto dan Syamsul Hidayat telah dikebumikan oleh keluarganya masing-masing sebelum polisi melakukan otopsi.

Polisi hanya berkesempatan melakukan otopsi terhadap jenazah Wahyudi, yang tadi sore, sekitar pukul 15.00 WIB, segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, sebelum dikebumikan oleh pihak keluarganya.

"Kami juga telah mengamankan barang bukti dua botol plastik tanpa label, masing-masing ukuran 600 mililiter, yang diduga bekas wadah minuman keras yang ditenggak oleh tiga korban yang meninggal hari ini. Masih sedang kami selidiki jenis minuman keras apa dan siapa yang menjualnya," ujarnya.

Camat Tambaksari Surabaya Ridwan Mubarun mengaku prihatin terhadap kejadian yang menimpa warganya. "Kami harap kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Selanjutnya kami akan mengajak kepolisian untuk merazia para penjual minuman keras yang dirasa membahayakan," ucapnya.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018