Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kaum ibu yang sedang hamil tidak kekurangan gizi karena kalau bayi lahir dan kekurangan gizi, nantinya bisa berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

"Hari ini, bertepatan dengan hari Kartini saya menemui ibu yang sedang bersalin dan ingin sampaikan bahwa Kartini meninggal di usia 25 tahun karena komplikasi persalinan. Kartini lahir tahun 1879 kemudian meninggal tahun 1904," katanya saat menjenguk ibu dan bayi di Rumah Sakit Siti Hajar Surabaya, Sabtu petang.

Ia megemukakan, pada tahun 2000 silam saat dirinya menjadi menteri di era Gus Dur dirinya melakukan jalan sehat aliansi pita putih, yaitu aliansi dunia yang mengingat ibu meninggal akibat komplikasi persalinan.

"Saat ini, angka kematian ibu tinggi, meskipun sudah didorong oleh beberapa program untuk mengatasi masalah tersebut," katanya.

Oleh karena itu, dirinya mengajak masyarakat bersama-sama melakukan perenungan strategis untuk mengatasi persoalan ini.

"Salah satunya yaitu selama proses kehamilan wajib memeriksakan diri kedokter minimal tiga sampai dengan empat kali. Selain itu, ibu hamil juga harus mendapatkan gizi yang cukup serta mendapatkan pelayanan medik yang cepat," katanya.

Kemudian, kata dia, dalam rangka meneladani Kartini yaitu terus belajar menulis dan membaca dan jangan berhenti mencari ilmu.

"Selanjutnya adalah `networking` karena saaf tahun itu, Kartini sudah menjalin jejaring dengan temannya di luar negeri. Saya kira Kartini mempunyai pikiran melampaui zamannya," katanya.

Dalam kesempatan itu, sempat mengusulkan penambahan nama salah satu bayi yaitu Ezzar Raditya Alafirzky Rahman. Kata terkahir, yaitu Rahman yang ditambahkan Khofifah kepada salah satu bayi dalam kunjungannya itu.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018