Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Bojonegoro, Jawa Timur, mulai memetakan desa-desa ang rawan kekeringan dalam musim kemarau dengan mengacu dampak kekeringan yang melanda 26 desa tersebar di 10 kecamatan pada 2017.

"Pemetaan daerah rawan kekeringan sudah mulai kita lakukan, tetapi dengan memanfaatkan data dampak kekeringan pada 2017," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, di Bojonegoro, Kamis.

Sesuai data pada 2017 warga yang mengalami kesulitan air bersih akibat musim kemarau sebanyak 8.656 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 29.478 jiwa.

Lokasinya tersebar di 54 dusun di 26 desa yang tersebar di 10 kecamatan yaitu Kecamatan Ngraho, Kepohbaru, Tambakrejo, Sugihwaras, Sukosewu, Purwosari, Sumberrejo, Temayang, Ngambon dan Kasiman.

Selain itu, lanjut dia, BPBD juga masih menunggu prakiraan yang dikeluarkan dari Badan Meteorologi Klimatalogi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang terkait prakiraan cuaca daerah di Jawa Timur, yang berpotensi dilanda kekeringan selama kemarau.

"BMKG belum mengeluarkan prakiraan cuaca daerah di Jatim yang masuk daerah rawan kekeringan di musim kemarau. Bahkan, sekarang ini di sebagian daerah Jatim masih turun hujan," ucapnya.

Oleh karena itu, menurut dia, BPBD juga belum berkirim surat kepada kecamatan juga desa yang masuk daerah rawan kekeringan di musim kemarau.

"Kalau memang sudah masuk kemarau kami akan minta desa melaporkan kondisi kekeringan di wilayahnya masing-masing," ujarnya.

Berdasarkan pengalaman selama ini, menurut dia, warga warga di daerahnya yang mengalami kesulitan air bersih, disebabkan sumur-sumur di rumahnya sudah mengering.

Tetapi, lanjut dia, warga tetap masih memperoleh air bersih hanya saja harus menempuh perjalanan berkisar 2-3 kilometer untuk memperoleh air bersih.

Ia menambahkan pendistribusian air bersih akan dilakukan dengan melibatkan sejumlah perusahaan migas termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM), selain dinas sosial.

"Posko BPBD di kecamatan juga disiagakan ikut mendistribusikan air bersih," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018