Bangkalan (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur, mendorong pelaku industri kecil menengah (IKM) di wilayah itu mulai menerapkan sistem "elektronic commerce/e-commerce" atau sistem perdagangan elektronik.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Industri pada Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Pemkab Bangkalan Siswanto di Bangkalan, Rabu, langkah itu, sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan pelaku IKM.
"Sebab di era informasi seperti sekarang ini, masyarakat sudah banyak yang beralih berbelanja melalui daring atau berbelanja melalui sistem online," katanya.
Para pelaku IKM, sambung dia, harus mengikuti perkembangan tersebut, agar jangkauan penjualan mereka bisa lebih luas.
Siswanto menuturkan, pihaknya mulai memberi pembekalan berupa bimbingan teknis kepada para pelaku IKM terkait sistem perdagangan elektronik tersebut.
Tujuannya agar mereka dapat melakukan inovasi terhadap produknya, terutama pengemasan dan cara penjualan kreatif tersebut.
Menurut dia, di Bangkalan hingga kini sudah ada 120 IKM di Kabupaten Bangkalan yang telah mengikuti bimtek sistem perdagangan elektronik yang dilakukan pemkab bekerja sama dengan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), dan Inopak Instittute.
"Materinya kami fokuskan pada mereka yang bergerak di bidang makanan dan minuman saja, agar dapat melakukan produksi dengan baik serta dapat memasarkannya secara inovatif," katanya, menjelaskan.
Menurut Kabid Industri Disperinaker Siswato, bimtek "e-commerce" itu juga sebagai upaya Pemkab Bangkalan dalam ikut membantu mewujudkan program pemerintah pusat.
"Sebab, berdasarkan rapat koordinasi dengan Kementrian Perindustrian Republik Indonesia belum lama ini, pada 2030 Indonesia akan menjadi bagian dari 10 negara industri yang bergerak di bidang makanan dan minuman," katanya.
Makanya, sambung dia, fokus bimtek "e-commerce" kepada ratusan IKM di Bangkalan pada kelompok IKM makanan olahan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Industri pada Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Pemkab Bangkalan Siswanto di Bangkalan, Rabu, langkah itu, sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan pelaku IKM.
"Sebab di era informasi seperti sekarang ini, masyarakat sudah banyak yang beralih berbelanja melalui daring atau berbelanja melalui sistem online," katanya.
Para pelaku IKM, sambung dia, harus mengikuti perkembangan tersebut, agar jangkauan penjualan mereka bisa lebih luas.
Siswanto menuturkan, pihaknya mulai memberi pembekalan berupa bimbingan teknis kepada para pelaku IKM terkait sistem perdagangan elektronik tersebut.
Tujuannya agar mereka dapat melakukan inovasi terhadap produknya, terutama pengemasan dan cara penjualan kreatif tersebut.
Menurut dia, di Bangkalan hingga kini sudah ada 120 IKM di Kabupaten Bangkalan yang telah mengikuti bimtek sistem perdagangan elektronik yang dilakukan pemkab bekerja sama dengan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), dan Inopak Instittute.
"Materinya kami fokuskan pada mereka yang bergerak di bidang makanan dan minuman saja, agar dapat melakukan produksi dengan baik serta dapat memasarkannya secara inovatif," katanya, menjelaskan.
Menurut Kabid Industri Disperinaker Siswato, bimtek "e-commerce" itu juga sebagai upaya Pemkab Bangkalan dalam ikut membantu mewujudkan program pemerintah pusat.
"Sebab, berdasarkan rapat koordinasi dengan Kementrian Perindustrian Republik Indonesia belum lama ini, pada 2030 Indonesia akan menjadi bagian dari 10 negara industri yang bergerak di bidang makanan dan minuman," katanya.
Makanya, sambung dia, fokus bimtek "e-commerce" kepada ratusan IKM di Bangkalan pada kelompok IKM makanan olahan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018