Tuban (Antaranews Jatim) - Dinas Perhubungan Lamongan, Jawa Timur menyatakan jembatan Widang, di Kecamatan Widang, Tuban, dibangun pada 1974, namun selalu memperoleh perawatan dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR.

"Jembatan Widang ini selalu memperoleh pengecekan dan perawatan secara rutin, karena masuk jembatan yang usianya sudah 20 tahun," kata Kepala Dinas Perhubungan Lamongan Akhmad Farikh, di lokasi jembatan Widang, Tuban, Selasa.

Ditanya penyebab ambrolnya jembatan Widang bagian barat itu, ia tidak berani menjelaskan.

Kapolsek Babat Kompol Agus Wahono memperkirakan faktor utama ambrolnya jembatan Widang bagian barat disebabkan jembatan sudah tua.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan akan segera mengidentifikasi penyebab ambrolnya jembatan Widang, yang menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

"Bagi Kementerian Perhubungan memang akan melakukan identifikasi berkaitan dengan ambruknya jembatan itu, bagaimana itu bisa terjadi," kata Menhub Budi Karya Sumadi di Kompleks Bandara Kertajati, Majalengka, Selasa.

Jembatan Widang bagian barat di Kecamatan Widang, Tuban, ambrol Selasa sekitar pukul 11.05 WIB. Dalam kejadian itu tiga truk dan sebuah sepeda motor tercebur ke dalam Bengawan Solo. Seorang pengemudi truk atas nama Muklisin (48), asal Desa Banter, Kecamatan Benjeng, Gresik, ditemukan meninggal dunia.

Seorang pengemudi truk atas nama Samsul Arif (52) asal Trowulan, Mojokerto, selamat tetapi menderita luka-luka akibat truknya masuk ke Bengawan Solo.

Korban lainnya yaitu Afifudin (20), warga Desa Sumurgenuk, Kecamatan Babat, Lamongan dan Ubaidillah Maksum, asal Desa Rembes, Tuban, yang juga ikut tercebur bersama sepeda motornya, tetapi keduanya selamat.

Menurut petugas Puskesmas Widang, Tuban Alimin, yang ikut mengevakuasi korban bahwa satu truk yang tercebur berisi berbagai bahan material sedangkan satu truk lainnya berisi pasir.

"Satu truk yang berada di bagian paling bawah saya kurang tahu isinya," ucapnya.

Hal senada disampaikan dua warga yang ikut melakukan evakuasi korban ambrolnya jembatan Widang, Tuban, yaitu Yusron dan Yudi.

"Satu truk lainnya kami tidak tahu isinya," ucap Yusron.

Meskipun jembatan Widang ambrol, tetapi di bawah jembatan sebelah utara terdapat sebuah warung makanan dan minuman yang dipenuhi pengunjung termasuk warga yang beristirahat setelah melihat kejadian jembatan Bengawan Solo yang ambrol itu. (*)
 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018