Jakarta, (Antara) - Bupati Majelengka, Sutrisno, menyebutkan perekonomian masyarakat di wilayahnya semakin membaik bahkan menggeliat ke arah kemajuan pascapembangunan bandara di wilayah Kertajati.

"Sekarang memang belum mulai tumbuh, tapi paling tidak dengan hadirnya bandara itu aset rakyat menjadi meningkat. Sebut saja awal pertama ini membebaskan tanah ini harganya Rp25 ribu per meter. Sekarang tidak dalam kurun waktu lima tahun sudah Rp400 ribu per meter berkali-kali lipat," kata Sutrisno di Kompleks Bandara Kertajati, Majalengka, Jabar, Selasa.

Ia menambahkan harga-harga tanah yang dibebaskan untuk proyek bandara melonjak naik dari yang sebelumnya merupakan tanah tadah hujan yang sama sekali tidak subur dan tidak berharga kini yang di tepi jalan raya sudah ada yang harganya mencapai Rp1 juta permeter.

Meski sebelumnya banyak prokontra terkait pembangunan bandara tersebut, namun menurut dia keberadaan bandara lebih menguntungkan masyarakat karena lahan yang ada sebelumnya hanyalah lahan tadah hujan yang tidak menjanjikan panen yang besar.

Bahkan meskipun panen terjadi, karena jalur transportasi yang sulit membuat harga komoditas tidak kompetitif. Namun, hal itu berubah saat bandara dibangun, di mana harga tanah melonjak tinggi.
 
Hal itu menurut dia, merupakan dampak langsung yang dirasakan masyarakat dari dari pembangunan bandara ini.

"Jujur kenapa dari penggantian tanah saja yang awal nih misalkan rakyat punya tanah 1 hektar. Dia bisa beli tanah pengganti dua hektare punya rumah bagus punya mobil. Ini kan perubahan ekonomi yang terjadi kalau mau jujur bagus sekali," tuturnya.

Oleh karena itulah, pihaknya mendorong agar perekonomian rakyat bisa semakin laju dan tumbuh karena adanya bandara tersebut.

Dalam waktu tidak lama, pihaknya juga mendorong tumbuhnya sentra-sentra baru perekonomian terlebih dengan semakin mudahnya sarana transportasi udara di wilayah tersebut.

"Karena kan ekonomi tumbuh dengan mendekatkan barang ke pembeli, itu kan bandara. Dengan adanya bandara jadi dekat kan sehingga potensi di daerah itu bernilai ekonomi yang tinggi. Selama ini pasar kami kan hanya lokal," ucapnya.

Ia mencontohkan, permasalahan petani di Majalengka ini adalah meski lahannya subur dengan unsur haranya yang luar biasa tinggu namun hasil sayur-mayur ini belum terpasarkan luas.

"Harapannya ke depan ada suatu perubahan aktivitas rakyat dengan adanya bandara ini bagaimana menjadikan bandara sebagai magnet untuk pertumbuhan ekonomi rakyat," ujarnya, berharap.

Hal itu belum ditambah dengan investasi yang akan masuk yang diharapkan semakin membuka ruang usaha bagi rakyat Majalengka

"Itu juga akan terbuka makanya kenapa saya itu sangat meminta agar dibuka jaringan jalan non-tol. Karena kalau semua lewat jalan tol nanti bicara ekonomi ini ekonomi akan tumbuh karena dipengaruhi arus orang dan barang. Kalau semua arus lewat jalan tol ini rakyat tidak diberdayakan tidak pernah nginep di sekitar bandara. Tidak pernah mampir di restoran yang ada di sana. Ekonomi di sekitar bandara nanti tidak tumbuh," katanya.(*)
Video Oleh Hanni Sofia
 

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018