Surabaya (Antaranews Jatim) - Sejumlah kelompok masyarakat yang tergabung dalam relawan Suara Rakyat Jawa Madura (Jawara) optimistis pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur, cucu Soekarno bakal menang pada pemilihan Gubernur-Cawagub Jawa Timur 2018 khususnya di Pulau Madura.
"Saya dan teman-teman yang tergabung di tim relawan, merasa yakin bahwa suara Gus Ipul bakal menang di Madura. Kami sudah koordinasi dan konsolidasi dengan akar rumput di sana," ujar Ketua Relawan Suara Jawara Moch Hatta di sela deklarasi posko pemenangan Pilkada Jatim di Surabaya, Senin.
Selain Pulau Madura, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan relawan di kawasan Tapal Kuda, termasuk kiai dan ulama untuk mengantar pasangan calon nomor urut dua tersebut.
Menurut dia, ada beberapa alasan memilih Gus Ipul dalam Pilkada Jatim, antara lain karena ramah, merakyat, rendah hati dan tidak sombong, sehingga dianggap sebagai kelebihan.
Di tempat sama, selain deklarasi kemenangan, pihaknya juga menggelar tasyakuran peresmian posko relawan yang berlokasi di Jalan Pucang Anom Timur 2/42 Surabaya, termasuk komitmen sejumlah pihak yang dilaporkan berpindah dukungan dari calon pesaing, Cagub Khofifah Indar Parawansa-Cawagub Emil Elestiyanto Dardak.
Salah satunya mantan Ketua Partai Matahari Bangsa (PMB) Sjafrudin Budiman yang juga merupakan saksi kunci pasangan Khofifah-Herman pada sidang Mahkamah Konstitusi pada Pilkada Jatim 2013.
Turut berikrar mendukung Gus Ipul yakni Pengasuh Ponpes Darul Ulum Sumenep KH Imam Haromain, Pengasuh Ponpes Ar-Rahwini Sumenep KH Baijuri, Pengasuh Ponpes Tahfidul Qur'an Nurus Sya'ada/Nuruttilawah Sumenep KH Rasyid, Pengasuh Ponpes Al-Muhibbah Sumenep KH Syaifudin dan Pengasuh Ponpes Al-Hayyan Sumenep KH Hamidi.
"Ini bentuk kekecawaan terhadap sebelumnya dan kami menitipkan aspirasi ke Gus Ipul-Mbak Puti agar kelak menjadi pemimpin di Jatim. Kami mohon maaf karena harus beralih dukungan dari calon lain ke Gus Ipul," kata Sjafrudin yang juga Ketua Presidium Pusat Barisan Pembaharuan (BP) Jatim.
Sementara itu, Calon Gubernur Gus Ipul mengapresiasi ikrar dan deklarasi dukungan dari relawan dan berkomitmen untuk bersama-sama memajukan Jatim sesuai "tagline" pencalonannya, yaitu "Kabeh Sedulur Kabeh Makmur" (semua saudara semua makmur).
"Relawan adalah salah satu andalan, selain partai politik pengusung dan pendukung serta tim sukses. Bahkan, justru relawan inilah yang menjadi motor dan berjuang agar sukses di Pilkada mendatang," katanya.
Wagub Jatim yang sedang izin cuti karena kampanye tersebut berterima kasih atas dukungan relawan, terutama Suara Jawara Jatim maupun relawan-relawan lain yang memiliki komitmen sama.
Pilkada Jatim digelar 27 Juni 2018 untuk memilih pasangan calon Gubernur-Cawagub periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut 1, dan Gus Ipul-Puti Guntur, cucu Soekarno nomor urut 2.
Pasangan nomor 1 merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor 2 adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Saya dan teman-teman yang tergabung di tim relawan, merasa yakin bahwa suara Gus Ipul bakal menang di Madura. Kami sudah koordinasi dan konsolidasi dengan akar rumput di sana," ujar Ketua Relawan Suara Jawara Moch Hatta di sela deklarasi posko pemenangan Pilkada Jatim di Surabaya, Senin.
Selain Pulau Madura, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan relawan di kawasan Tapal Kuda, termasuk kiai dan ulama untuk mengantar pasangan calon nomor urut dua tersebut.
Menurut dia, ada beberapa alasan memilih Gus Ipul dalam Pilkada Jatim, antara lain karena ramah, merakyat, rendah hati dan tidak sombong, sehingga dianggap sebagai kelebihan.
Di tempat sama, selain deklarasi kemenangan, pihaknya juga menggelar tasyakuran peresmian posko relawan yang berlokasi di Jalan Pucang Anom Timur 2/42 Surabaya, termasuk komitmen sejumlah pihak yang dilaporkan berpindah dukungan dari calon pesaing, Cagub Khofifah Indar Parawansa-Cawagub Emil Elestiyanto Dardak.
Salah satunya mantan Ketua Partai Matahari Bangsa (PMB) Sjafrudin Budiman yang juga merupakan saksi kunci pasangan Khofifah-Herman pada sidang Mahkamah Konstitusi pada Pilkada Jatim 2013.
Turut berikrar mendukung Gus Ipul yakni Pengasuh Ponpes Darul Ulum Sumenep KH Imam Haromain, Pengasuh Ponpes Ar-Rahwini Sumenep KH Baijuri, Pengasuh Ponpes Tahfidul Qur'an Nurus Sya'ada/Nuruttilawah Sumenep KH Rasyid, Pengasuh Ponpes Al-Muhibbah Sumenep KH Syaifudin dan Pengasuh Ponpes Al-Hayyan Sumenep KH Hamidi.
"Ini bentuk kekecawaan terhadap sebelumnya dan kami menitipkan aspirasi ke Gus Ipul-Mbak Puti agar kelak menjadi pemimpin di Jatim. Kami mohon maaf karena harus beralih dukungan dari calon lain ke Gus Ipul," kata Sjafrudin yang juga Ketua Presidium Pusat Barisan Pembaharuan (BP) Jatim.
Sementara itu, Calon Gubernur Gus Ipul mengapresiasi ikrar dan deklarasi dukungan dari relawan dan berkomitmen untuk bersama-sama memajukan Jatim sesuai "tagline" pencalonannya, yaitu "Kabeh Sedulur Kabeh Makmur" (semua saudara semua makmur).
"Relawan adalah salah satu andalan, selain partai politik pengusung dan pendukung serta tim sukses. Bahkan, justru relawan inilah yang menjadi motor dan berjuang agar sukses di Pilkada mendatang," katanya.
Wagub Jatim yang sedang izin cuti karena kampanye tersebut berterima kasih atas dukungan relawan, terutama Suara Jawara Jatim maupun relawan-relawan lain yang memiliki komitmen sama.
Pilkada Jatim digelar 27 Juni 2018 untuk memilih pasangan calon Gubernur-Cawagub periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut 1, dan Gus Ipul-Puti Guntur, cucu Soekarno nomor urut 2.
Pasangan nomor 1 merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor 2 adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018