Madiun (Antaranews jatim) - Jadwal kedatangan maupun keberangkatan sejumlah kereta api di wilayah PT KAI Daop 7 Madiun mengalami keterlambatan imbas dari belum maksimalnya jalur kereta pascakecelakaan KA Sancaka di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
"Jalur Ngawi sudah bisa dilalui. Namun, hingga Senin siang, perjalanan KA yang melewati lokasi masih banyak yang mengalami keterlambatan," ujar Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto di Madiun, Senin.
Menurut dia, keterlambatan tersebut bervariasi antara dua jam hingga empat jam lebih dari jadwal kedatangan maupun keberangkatan aslinya.
Adapun sejumlah KA yang mengalami keterlambatan di antaranya KA Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya, seharusnya berangkat sari Stasiun Madiun pada jam 09.11 WIB, molor menjadi jam 11.00 WB. Demikian juga dengan KA lainnnya. Di antaranya KA Singasari, KA Sritanjung, KA Argo Wiis, dan lainnya.
Bahkan untuk memotong keterlambatan yang cukup tinggi pada hari Minggu (8/4) Daop Madiun melakukan rekayasa pelayanan penumpang dengan menawarkan para penumpang naik KA yang ada, meski kelasnya berbeda, yang sesuai dengan jurusan.
Sebagai contoh, penumpang KA Sancaka pagi, KA Logawa, KA Sritanjung yang terlambat cukup tinggi, degan tujuan ke Surabaya, dinaikan ke KA Jayakarta, KA Bima, KA Mutiara Selatan yang saat itu siap di stasiun Madiun.
"Prinsipnya kita berusaha mengurangi keterlambatan penumpang sampai ke tujuannya karena KA-nya terlambat, dengan memindahkan ke KA-KA yang saat itu sudah datang di stasiun Madiun," ungkap Supriyanto.
Pantauan di lapangan, banyak calon penumpang yang bertahan di Stasiun Madiun guna menunggu kedatangan keretanya. Meski demikian, ada juga yang memilih membatalkan tiketnya untuk beralih ke moda transportasi lain karena terlalu lama menunggu.
"PT KAI meminta maaf atas keterlambatan kereta dan ketidaknyamanan para penumpang atas kejadian ini," kata dia.
Seperti diketahui, Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya mengalami kecelakaan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di perlintasan liar di km 215+8 pada Jumat (6/4) hingga berakibat lokomotif dan tiga kereta di belakangnya anjlok.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan Mustofa, masinis KA meninggal di lokasi kejadian dan asisten masinis, Hendra Wahyudi mengalami luka berat. PT KAI terus melakukan perbaikan dan mperkuatan jalur KA, agar jalur Ngawi bisa segera dilewati perjalanan KA dengan kecepatan normal sesuai yang ditetapkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Jalur Ngawi sudah bisa dilalui. Namun, hingga Senin siang, perjalanan KA yang melewati lokasi masih banyak yang mengalami keterlambatan," ujar Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto di Madiun, Senin.
Menurut dia, keterlambatan tersebut bervariasi antara dua jam hingga empat jam lebih dari jadwal kedatangan maupun keberangkatan aslinya.
Adapun sejumlah KA yang mengalami keterlambatan di antaranya KA Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya, seharusnya berangkat sari Stasiun Madiun pada jam 09.11 WIB, molor menjadi jam 11.00 WB. Demikian juga dengan KA lainnnya. Di antaranya KA Singasari, KA Sritanjung, KA Argo Wiis, dan lainnya.
Bahkan untuk memotong keterlambatan yang cukup tinggi pada hari Minggu (8/4) Daop Madiun melakukan rekayasa pelayanan penumpang dengan menawarkan para penumpang naik KA yang ada, meski kelasnya berbeda, yang sesuai dengan jurusan.
Sebagai contoh, penumpang KA Sancaka pagi, KA Logawa, KA Sritanjung yang terlambat cukup tinggi, degan tujuan ke Surabaya, dinaikan ke KA Jayakarta, KA Bima, KA Mutiara Selatan yang saat itu siap di stasiun Madiun.
"Prinsipnya kita berusaha mengurangi keterlambatan penumpang sampai ke tujuannya karena KA-nya terlambat, dengan memindahkan ke KA-KA yang saat itu sudah datang di stasiun Madiun," ungkap Supriyanto.
Pantauan di lapangan, banyak calon penumpang yang bertahan di Stasiun Madiun guna menunggu kedatangan keretanya. Meski demikian, ada juga yang memilih membatalkan tiketnya untuk beralih ke moda transportasi lain karena terlalu lama menunggu.
"PT KAI meminta maaf atas keterlambatan kereta dan ketidaknyamanan para penumpang atas kejadian ini," kata dia.
Seperti diketahui, Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya mengalami kecelakaan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di perlintasan liar di km 215+8 pada Jumat (6/4) hingga berakibat lokomotif dan tiga kereta di belakangnya anjlok.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan Mustofa, masinis KA meninggal di lokasi kejadian dan asisten masinis, Hendra Wahyudi mengalami luka berat. PT KAI terus melakukan perbaikan dan mperkuatan jalur KA, agar jalur Ngawi bisa segera dilewati perjalanan KA dengan kecepatan normal sesuai yang ditetapkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018