Situbondo (Antaranews Jatim) - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambangi kelompok pembudidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring apung di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis.

"Kedatangan kami ke Situbondo salah satunya mengunjungi dan menyerap aspirasi para pembudidaya kerapu keramba jaring apung (KJA), guna mengetahui kendala dan keluhan pembudidaya," kata AHY (panggilan akrab) di sela kegiatan "AHY Sambang Jawa Timur" di Situbondo.

Ia mengemukakan, setelah mendapatkan penjelasan dari sejumlah kelompok pembudidaya kerapu KJA di Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo bahwa harga kerapu menurun drastis nila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Selama 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), katanya, benar-benar berpihak kepada nelayan dengan memberikan bantuan-bantuan yang sangat berarti, yang tujuannya tidak lain meningkatkan taraf hidup para nelayan.

"Pembudidaya kerapu di sini menceritakan memang cukup menyedihkan bahwa akhir-akhir ini pendapatan atau penghasilan mereka berkurang drastis karena dulu harga ikan kerapu itu bisa mencapai Rp160.000 per kilogram, tetapi sekarang katanya turun Rp75.000 per kilogram, padahal kebutuhan hidup mereka juga semakin banyak apalagi harga-harga juga yang semakin tinggi ini harus menjadi perhatian kita semua," tuturnya.

AHY menambahkan, telah menyampaikan kepada pembudidaya kerapu KJA di Situbondo agar tetap semangat walaupun situasi kondisi tidak baik tetap semangat karena Partai Demokrat akan terus berjuang bersama rakyat, bersama nelayan.

Dalam pantauan, pada kunjungannya ke Situbondo putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu juga menebar benih atau bibit ikan kerapu di keramba jaring apung milik kelompok pembudi daya kerapu setempat. AHY juga menyempatkan diri duduk bersama dengan sejumlah pembudidaya kerapu sembari berbincang terkait harga kerapu yang turun drastis. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto
 

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018