Situbondo (Antaranews Jatim) - Revitalisasi Pabrik Gula Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, tidak hanya dapat meningkatkan kapasitas produksi dua kali lipat, namun turbin yang digunakan juga menghasilkan listrik hingga 23 mega watt.

"Karena dua turbin (mesin uap) dari revitalisasi pabrik gula di sini menghasilkan listrik 23 MW atau 23 juta watt, sehingga PG bisa menjual listrik sebesar 10 MW ke PLN dan sedangkan 13 MW digunakan untuk kebutuhan pabrik," kata General Manajer PG Asembagus, Kabupaten Situbondo, Achmad Barnas di Situbondo, Rabu.

Ia menjelaskan, dua turbin yang menghasilkan listrik 23 jutaan watt itu seluruhnya bahan baku yang digunakan adalah ampas tebu yang digiling atau limbah tebu.

Pengerjaan revitalisasi pabrik gula yang ada di Kecamatan Asembagus itu, katanya, sudah ada kesepakatan kerja sama (MoU) dengan pihak PLN terkait rencana menjual listrik dari regenerasi ampas tebu tersebut.

"Untuk tindak lanjutnya dengan PLN apakah nantinya akan pungut jaringan atau menggunakan jaringan PLN, dan oleh karena itu kami masih menunggu kontrak selanjutnya dengan PLN," katanya.

Barnas menambahkan, sesuai instruksi dari Menteri BUMN bahwa PG harus bisa menciptakan energi terbarukan dan pemerintah terus mendorong PG menghasilkan energi terbarukan dengan memanfaatkan limbah tebu sebagai bahan baku pembangkit listrik.

"Dua turbin di PG Asembagus yang menghasilkan 23 MW itu direncanakan dapat berlangsung selama 300 hari dalam setahun, dan selama musim giling berakhir, bahan baku ampas tebu sudah dipersiapkan," katanya.

Data yang dihimpun, PG Asembagus direvitalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi giling tebu menjadi 6.000 ton per hari dari sebelumnya hanya mampu produksi 3.000 ton per hari. Namun, kapasitas produksi giling tebu 6.000 ton per hari baru bisa terlaksana pada 15 September 2018. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto
 

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018