Surabaya (Antaranews Jatim) - Bidang Humas Polda Jawa Timur dan Penerangan Kodam (Pendam) V Brawijaya sepakat bersama-sama menangkal dan memerangi kebar bohong atau hoaks yang beredar selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera saat silaturahim Pendam V Brawijaya di Mapolda Jatim, Rabu mengatakan kegiatan itu sebagai wujud nyata dari sinergitas antara Polri dan TNI dalam menciptakan kondisi kamtibmas di Jatim.

"Sinergitas antarkehumasan Polri, TNI dan Pemerintah harus saling terjaga. Apalagi di momen Pilkada serentak 2018 di Jatim, bidang kehumasan Polri TNI harus bersama-sama menciptakan situasi dan kondisi Jatim yang aman. Salah satunya dengan cegah tangkal pemberitaan yang sifatnya hoaks," kata Barung.

Barung menjelaskan walaupun memiliki tugas yang berbeda, namun dalam kehumasan harus menyampaikan hal yang sama dalam rangka meningkatkan kepercayaan bagi instansi dan masyarakat. Terlebih dalam menjawab dinamika yang ada terutama saat Pilkada.

"Tidak hanya kebenarannya, informasi yang kita saring ini apakah tujuannya untuk kepentingan politik, dan menyampaikan berita hoaks, maupun SARA. Semakin luas pemberitaan itu, maka antara Bid Humas Polda Jatim dan Pendam V Brawijaya harus bersinergi dalam rangka mencapai edukasi dan melihat bahwa publik perlu informasi yang benar dan valid," ujarnya.

Sementara itu, Kapendam V Brawijaya, Letkol Inf Singgih Pambudi Arinto mengaku, selama ini sudah terjalin koordinasi yang bagus antara Humas Polda dan Penerangan Kodam. Tapi dalam momen Pilkada, perlu meningkatkan sinergitas dan soliditas dalam mencekal (cegah dan tangkal) berita maupun informasi yang menjerumus kepada hoaks.

Selain itu, menjelang pilkada, lanjut Singgih, seperti yang disampaikan Pangdam dan Kapolda, pihaknya harus bersama-sama menciptakan iklim yang kondusif. Salah satu ujung tombaknya adalah badan-badan kehumasan dan penerangan.

Singgih juga menekankan kewaspadaan terhadap isu-isu negatif, hoaks, dan kampanye hitam.

"Kerja sama yang lebih erat antara Penerangan Kodam dan Humas Polda bisa menjadi penangkal. Kita sama publikasi informasi dan hal-hal yang bersifat positif, menyejukkan dalam momen Pilkada. Seandainya ada hoaks, kita akan sama-sama melawan," tuturnya.

Singgih mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi mulai dari internal anggota Kodam. Apabila anggota mendapatkan berita yang masih diragukan kebenarannya, Singgih memerintahkan anggota untuk bertanya kepada komandan atasannya langsung terutama berita yang bersumber dari media sosial.

"Tetapi yang terpenting ialah mereka tidak ikut menyerbarkan pemberitaan yang kebenarannya belum bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi di Pendam punya Perwira-perwira yang bertanggungjawab dalam bidang penerangan media-media. Seperti Kasi Media `Online`, Kasi Media Cetak dan Kasi Media Elektronik," ujarnya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018