Surabaya (Antaranews Jatim) - Provinsi Jawa Timur bersama pihak kepolisian dan TNI membahas potensi adanya konflik yang terjadi saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 dengan menggelar Rapat Koordinasi (rakor) Peningkatan Ketertiban dan Keamanan di Surabaya, Selasa.
Dalam rakor yang mengangkat tema "Jawa Timur Aman dan Kondusif Menjelang Pilkada Serentak Tahun 2018" itu selain dihadiri kepolisian dan TNI, juga dihadiri Kepala Bakesbagpol Jawa Timur, Ketua KPU kabupaten/kota se-Jatim dan Bawaslu Jatim.
Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, acara rakor itu merupakan puncak dari proses panjang yang dilakukan KPU, Bawaslu, Polda Jatim maupun TNI.
"Kami dukung suasana Jatim yang damai dan memberikan sepenuhnya pelaksanaan Pilkada ke KPU dan Bawaslu. Ini satu proses struktural dan kultural yang baik. Ada instruksi dari atasan tapi bawahan menerima sebagai kultur Jawa Timuran," kata pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu.
Pakde menjelaskan, saat ini sudah ada Kapolri ke Kapolda jatim dan sudah sampai di Babinkamtibmas, juga ada perintah dari Panglima TNI ke Pangdam V Brawijaya dan sampai ke Babinsa.
"Pemda mendukung kegiatan pengamanan agar Jatim menjadi satu provinsi yang menjadi contoh di Indonesia bahwa demokrasi bisa dilakukan dengan damai dan kekeluargaan. Yang luar biasa, semua terlibat dan mendukung," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin menyatakan sampai hari ini Jatim masih relatif aman. Pihaknya pun telah memetakan dan menyiapkan pengamanan mulai dari yang terburuk.
"Kita sudah siapkan, yang terjelek sudah diamankan. Kategori masih sedang, mudah-mudahan aman," katanya.
Sementara untuk mengantisipasi adanya hoaks, Machfud mengungkapkan pihaknya sudah melakukan penertiban terhadap akun-akun di media sosial dan media daring yang sering menyebarkan kabar bohong.
"Sudah ada `Cyber Patrol`. Yang jelas, bisa mengacaukan `take down`, yang melanggar UU ITE ya ditangkap. Yang mengandung fitnah di-`take down`," tuturnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Dalam rakor yang mengangkat tema "Jawa Timur Aman dan Kondusif Menjelang Pilkada Serentak Tahun 2018" itu selain dihadiri kepolisian dan TNI, juga dihadiri Kepala Bakesbagpol Jawa Timur, Ketua KPU kabupaten/kota se-Jatim dan Bawaslu Jatim.
Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, acara rakor itu merupakan puncak dari proses panjang yang dilakukan KPU, Bawaslu, Polda Jatim maupun TNI.
"Kami dukung suasana Jatim yang damai dan memberikan sepenuhnya pelaksanaan Pilkada ke KPU dan Bawaslu. Ini satu proses struktural dan kultural yang baik. Ada instruksi dari atasan tapi bawahan menerima sebagai kultur Jawa Timuran," kata pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu.
Pakde menjelaskan, saat ini sudah ada Kapolri ke Kapolda jatim dan sudah sampai di Babinkamtibmas, juga ada perintah dari Panglima TNI ke Pangdam V Brawijaya dan sampai ke Babinsa.
"Pemda mendukung kegiatan pengamanan agar Jatim menjadi satu provinsi yang menjadi contoh di Indonesia bahwa demokrasi bisa dilakukan dengan damai dan kekeluargaan. Yang luar biasa, semua terlibat dan mendukung," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin menyatakan sampai hari ini Jatim masih relatif aman. Pihaknya pun telah memetakan dan menyiapkan pengamanan mulai dari yang terburuk.
"Kita sudah siapkan, yang terjelek sudah diamankan. Kategori masih sedang, mudah-mudahan aman," katanya.
Sementara untuk mengantisipasi adanya hoaks, Machfud mengungkapkan pihaknya sudah melakukan penertiban terhadap akun-akun di media sosial dan media daring yang sering menyebarkan kabar bohong.
"Sudah ada `Cyber Patrol`. Yang jelas, bisa mengacaukan `take down`, yang melanggar UU ITE ya ditangkap. Yang mengandung fitnah di-`take down`," tuturnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018