Malang (Antaranews Jatim) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mulai mengembangkan program kuliah kerja nyata (KKN) internasional bagi mahasiswanya, terutama yang berkecimpung sebagai relawan Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC).

Wakil Direktur II Bidang Pengabdian Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) UMM Dr Masduki di Malang, Jawa Timur, Senin mengemukakan kegiatan KKN internasional ini merupakan bentuk apresiasi universitas terhadap mahasiswa yang berkegiatan di luar negeri, khususnya dalam aspek sosial dan pengabdian masyarakat.

"Global Volunteer yang diselenggarakan AIESEC UMM sekarang dapat diekuavalensikan menjadi nilai KKN bagi para pesertanya melalui KKN internasional. Selain itu, program ini memberikan pilihan terhadap mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan terutama untuk pelaksanaan KKN," ujarnya.

Menurut dia, selain seleksi yang ketat, ada beberapa misi yang harus dilaksanakan mahasiswa peserta KKN Internasional, yakni memperkenalkan budaya, pariwisata dan UMM di dunia Internasional. Pelaksanaan KKN international UMM terbuka untuk mahasiswa dari berbagai program studi.

Sama halnya dengan KKN di Indonesia, katanya, KKN internasional juga dilaksanakan selama satu bulan. Untuk dapat menjadi peserta KKN international, tidak ada kuota spesifik yang ditentukan. "Kami lihat animonya, tidak ada kuota khusus karena nantinya mereka tetap harus menjalani seleksi dulu," ujarnya.

Sementara itu, Vice President Outgoing Global Volunteer AIESEC UMM, Ika Risna menambahkan nantinya peserta KKN internasional akan disebar ke Thailand untuk menyelenggarakan kegiatan sosial di kota tujuan mereka.

"Untuk jumlah kelompok di setiap kotanya tidak sama karena setiap kota memiliki masalah sosial budaya yang berbeda-beda. Dan setiap masalah membutuhkan solusi yang berbeda pula agar tepat sasaran dan efisien," katanya.

Penetapan Thailand sebagai negara tujuan KKN internasional, Ika mengaku telah mempertimbangkannya secara matang. Salah satunya karena biaya hidup di Thailand relatif lebih murah dibanding dengan negara-negara lain di Asia. Selain itu, ada sebuah proyek tentang pendidikan yang dapat mengembangkan skill mahasiswa UMM.

Ketika berada di Thailand, peserta KKN international UMM akan melaksanakan proyek tentang Quality Education Sdgs 4, yakni proyek Sawasdee. "Sawasdee ini bisa diterapkan oleh sejumlah negara di Asia dan Eropa, tapi memang yang kita sarankan dan prioritaskan yang biaya hidupnya murah dan proyeknya bagus seperti Sawasdee Thailand Project ini," ujarnya.

Namun demikian, kata Ika, tidak menutup kemungkinan jika nantinya ada peserta yang memilih negara lain untuk KKN internasional seperti Turki, Ukraina atau Polandia.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018