Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Sebanyak 75 warga dari 12 desa dari empat kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengikuti pelatihan keterampilan di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Migas Cepu, Jawa Tengah, pada 19 Maret-21 April.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro Agus Supriyanto, di Cepu, Jawa Tengah, Senin, menjelaskan sebanyak 75 warga peserta pelatihan itu asalnya dari 12 desa yang tersebar di empat kecamatan yang ada di sekitar operasi proyek JTB.
Sebanyak 75 warga di daerahnya mengikuti pelatihan terbagi di bidang keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), operator alat berat (rigger) dan "scaffolder", mulai 19 Maret sampai 21 April.
"Ada 120 pendaftar, tetapi setelah dilakukan seleksi yang lolos 75 pendaftar," ucapnya ketika pembukaan keterampilan.
Kepada para peserta, ia mengatakan kesempatan bekerja di proyek pengembangan lapangan gas JTB di Kecamatan Ngasem, sangat terbatas.
Selain itu, lanjut dia, waktu pekerjaan tidak lama sehingga para peserta pelatihan tidak harus mengantungkan pekerjaan hanya di proyek JTB.
"Kalian harus bersiap bersaing dengan yang lainnya di tengah globalisasi," ujarnya.
Sebanyak 75 warga dari 12 desa di empat kecamatan di sekitar wilayah operasi proyek JTB dengan operator PT Pertamina EP Cepu (PEPC) lolos seleksi tulis dan wawancara beberapa hari lalu. Proses seleksi dilaksanakan PEPC bekerja sama dengan disperinaker.
"Public Government Affairs and Relation Manager" PEPC Kunadi, menambahkan sejak 2015 PEPC telah melakukan pelatihan dan sertifikasi industri migas di berbagai bidang, antara lain, K3 operator, "rigger", "scafolder", "welder", "pipefitter".
"Sebagian peserta yang pernah mengikuti pelatihan sudah terserap di dunia kerja. Sudah ada sekitar 270 warga yang mengikuti program pelatihan dan sertifikasi oleh PEPC," ucapnya.
Kepala PPSDM Migas Cepu, Jawa Tengah, Wakhid Hasyim mengharapkan selama mengikuti pelatihan para peserta harus konsentrasi tinggi dan menunjukkan kesungguhan agar proses sertifikasi menjadi lebih mudah.
Hadir dalam acara pembukaan pelatihan keterampilan yaitu Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Yustian Hakiki dan Singgih Perdana.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro Agus Supriyanto, di Cepu, Jawa Tengah, Senin, menjelaskan sebanyak 75 warga peserta pelatihan itu asalnya dari 12 desa yang tersebar di empat kecamatan yang ada di sekitar operasi proyek JTB.
Sebanyak 75 warga di daerahnya mengikuti pelatihan terbagi di bidang keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), operator alat berat (rigger) dan "scaffolder", mulai 19 Maret sampai 21 April.
"Ada 120 pendaftar, tetapi setelah dilakukan seleksi yang lolos 75 pendaftar," ucapnya ketika pembukaan keterampilan.
Kepada para peserta, ia mengatakan kesempatan bekerja di proyek pengembangan lapangan gas JTB di Kecamatan Ngasem, sangat terbatas.
Selain itu, lanjut dia, waktu pekerjaan tidak lama sehingga para peserta pelatihan tidak harus mengantungkan pekerjaan hanya di proyek JTB.
"Kalian harus bersiap bersaing dengan yang lainnya di tengah globalisasi," ujarnya.
Sebanyak 75 warga dari 12 desa di empat kecamatan di sekitar wilayah operasi proyek JTB dengan operator PT Pertamina EP Cepu (PEPC) lolos seleksi tulis dan wawancara beberapa hari lalu. Proses seleksi dilaksanakan PEPC bekerja sama dengan disperinaker.
"Public Government Affairs and Relation Manager" PEPC Kunadi, menambahkan sejak 2015 PEPC telah melakukan pelatihan dan sertifikasi industri migas di berbagai bidang, antara lain, K3 operator, "rigger", "scafolder", "welder", "pipefitter".
"Sebagian peserta yang pernah mengikuti pelatihan sudah terserap di dunia kerja. Sudah ada sekitar 270 warga yang mengikuti program pelatihan dan sertifikasi oleh PEPC," ucapnya.
Kepala PPSDM Migas Cepu, Jawa Tengah, Wakhid Hasyim mengharapkan selama mengikuti pelatihan para peserta harus konsentrasi tinggi dan menunjukkan kesungguhan agar proses sertifikasi menjadi lebih mudah.
Hadir dalam acara pembukaan pelatihan keterampilan yaitu Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Yustian Hakiki dan Singgih Perdana.
Editor : Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018