Kediri (Antaranews Jatim) - Sekitar 100 seniman asal Kota Kediri, Jawa Timur, akan pentas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, yang dikemas dengan pentas jaranan dan tarian tradisional, sebagai bagian upaya mengenalkan kesenian khas dari daerah ini.
"Untuk jadwalnya, perutusan dari Kediri dapat giliran tampil hari Sabtu dan Minggu (17-18/3). Pertama akan menampilkan karya seni yang dipamerkan di sana lalu hari Sabtu jaranan kolaborasi dengan reog," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar setelah pemberangkatan rombongan seniman itu di halaman kantor, Jumat.
Ia mengatakan, Kota Kediri memang mendapatkan jadwal untuk tampil di anjungan TMII. Hal itu juga menindaklanjuti surat dari kementerian ke Bupati/ Wali Kota yang meminta agar anjungan masing-masing daerah dimaksimalkan fungsinya.
Nur mengungkapkan, dalam pentas tersebut melibatkan sanggar seni Panoleh dan Sanggar Guntur. Untuk Sanggar Guntur menyajikan drama tari yang rencananya diselingi campur sari dan keroncong.
"Durasinya sekitar 2,5 jam. Yang ditampilkan sudah pasti khas daerah, di antaranya kolaborasi. Biasanya hanya jaranan saja, tapi ini kolaborasi. Sudah gladi bersih. Untuk dari sanggar guntur, juga akan menampillkan beberapa yang baru, meskipun klasik seperti tari sompro," ujarnya.
Kegiatan pemberangkatan tersebut dilakukan di halaman kantor Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Kediri. Para peserta naik kendaraan bus menuju ke Jakarta untuk pentas di TMII.
Selain itu, untuk kostum para pemain, juga sudah dikemas di kendaraan tersendiri, sehingga saat pentas tinggal membuka isi dari kendaraan pikap tersebut. Yang dibawa selain baju, juga aneka perlengkapan untuk pentas lainnya.
Kota Kediri sebenarnya mendapatkan alokasi untuk pentas bisa lebih dari dua kali dalam satu tahun, namun karena ada kendala di perlengkapan dan teknis lainnya, akhirnya hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun. Sebelumnya, pada 2017, Pemkot Kediri juga mengirimkan seniman untuk pentas di TMII. Bulannya juga sama, Maret 2017.
Ketua Paguyuban Seni Jaranan (Pasjar) Kediri Hari Pratondo mengatakan kegiatan ini tentunya bermanfaat untuk lebih mengenalkan kebudayaan Kediri hingga tingkat nasional. Para seniman jaranan yang akan ikut acara itu juga sudah siap serta sudah melakukan latihan.
"Kami sudah gladi bersih. Para seniman juga sudah siap tampil," katanya.
Selain pentas, dalam kegiatan itu rencannya juga akan menampilkan atraksi debus yang cukup ekstrem, yang sering ditampilkan saat pentas kesenian jaranan, misalnya atraksi dengan beragam senjata tajam. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Untuk jadwalnya, perutusan dari Kediri dapat giliran tampil hari Sabtu dan Minggu (17-18/3). Pertama akan menampilkan karya seni yang dipamerkan di sana lalu hari Sabtu jaranan kolaborasi dengan reog," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar setelah pemberangkatan rombongan seniman itu di halaman kantor, Jumat.
Ia mengatakan, Kota Kediri memang mendapatkan jadwal untuk tampil di anjungan TMII. Hal itu juga menindaklanjuti surat dari kementerian ke Bupati/ Wali Kota yang meminta agar anjungan masing-masing daerah dimaksimalkan fungsinya.
Nur mengungkapkan, dalam pentas tersebut melibatkan sanggar seni Panoleh dan Sanggar Guntur. Untuk Sanggar Guntur menyajikan drama tari yang rencananya diselingi campur sari dan keroncong.
"Durasinya sekitar 2,5 jam. Yang ditampilkan sudah pasti khas daerah, di antaranya kolaborasi. Biasanya hanya jaranan saja, tapi ini kolaborasi. Sudah gladi bersih. Untuk dari sanggar guntur, juga akan menampillkan beberapa yang baru, meskipun klasik seperti tari sompro," ujarnya.
Kegiatan pemberangkatan tersebut dilakukan di halaman kantor Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Kediri. Para peserta naik kendaraan bus menuju ke Jakarta untuk pentas di TMII.
Selain itu, untuk kostum para pemain, juga sudah dikemas di kendaraan tersendiri, sehingga saat pentas tinggal membuka isi dari kendaraan pikap tersebut. Yang dibawa selain baju, juga aneka perlengkapan untuk pentas lainnya.
Kota Kediri sebenarnya mendapatkan alokasi untuk pentas bisa lebih dari dua kali dalam satu tahun, namun karena ada kendala di perlengkapan dan teknis lainnya, akhirnya hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun. Sebelumnya, pada 2017, Pemkot Kediri juga mengirimkan seniman untuk pentas di TMII. Bulannya juga sama, Maret 2017.
Ketua Paguyuban Seni Jaranan (Pasjar) Kediri Hari Pratondo mengatakan kegiatan ini tentunya bermanfaat untuk lebih mengenalkan kebudayaan Kediri hingga tingkat nasional. Para seniman jaranan yang akan ikut acara itu juga sudah siap serta sudah melakukan latihan.
"Kami sudah gladi bersih. Para seniman juga sudah siap tampil," katanya.
Selain pentas, dalam kegiatan itu rencannya juga akan menampilkan atraksi debus yang cukup ekstrem, yang sering ditampilkan saat pentas kesenian jaranan, misalnya atraksi dengan beragam senjata tajam. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018