Gresik (Antaranews Jatim) - Komisi III DPRD Gresik, Jawa Timur, yang menangani permasalahan pekerjaan umum di wilayah itu akan memperketat tender proyek pengerjaan jalan, karena banyaknya jalan rusak yang terjadi beberapa pekan terakhir akibat tidak profesionalnya pengerjaan jalan.

"Pemenang tender sangat tidak profesional, terlihat sisa jalannya yang rusak, dan kami mensinyalir ada tahapan tender yang tidak dilakukan," kata Ketua Komisi III DPRD Gresik, Asroin di Gresik, Selasa.

Politisi Partai Golkar ini menduga salah satu komponen seleksi tender yang tidak dilakukan adalah verifikasi faktual yang terjadi pada saat lelang.

"Verifikasi ini tidak dilalui, melihat fakta sisa pekerjaan lapangan yang kualitas jalannya buruk," katanya.

Ia menyebutkan, ada tiga verifikasi yang dilalui oleh pemenang tender pengerjaan jalan, antara lain verifikasi dokumen, kemudian penawaran, dan verifikasi faktual.

"Ini akan menjadi fokus kami untuk perbaikan jalan di tahun berikutnya," katanya.

Asroin meminta agar Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) bertanggung jawab atas penanganan jalan yang rusak, sehingga bisa cepat mendapatkan penanganan.

Menurut Asroin, sedikitnya 10 ruas jalan Kabupaten Gresik rusak dan belum diperbaiki, di antaranya, Jalan Penghubung Panceng yang menghubungkan Panceng-Lowayu dan Dukun, serta Jalan Surowiti (Panceng-Tebuwung-Dukun).

Asroin mengatakan, Komisi III meminta agar jalan poros desa diperbaiki dengan cara dipaving, dan jalan kabupaten yang lalu lintasnya padat dilalui kendaraan besar dibuat dengan beton bertulang agar tidak cepat rusak.

"Intinya untuk jalan yang rusak kami desak untuk diperbaiki, dan ke depan lelang tender akan kami perketat agar jalan tidak mudah rusak," katanya.(*)

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018