Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya mulai mendistribusikan sekitar 4.600 komputer ke sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) guna pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018.

"Hingga saat ini, pendistribusian komputer itu terus dilakukan," kata Kepala Bagian Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset (LP2A) Pemkot Surabaya Noer Oemarijati saat melakukan kunjungan di tempat penampungan komputer gudang LP2A di Tambaksari Surabaya, Jumat.

Menurut dia, dari total 4.600 komputer, sudah didistribusikan sebanyak 3.874 komputer di 282 sekolah dengan rincian ke SD Negeri sebanyak 1.557 komputer di 229 sekolah, dan ke SMP Negeri sebanyak 2.317 komputer di 53 sekolah.

"Sisanya, kami targetkan minggu depan beres semuanya," katanya.

Selain itu, Noer mengaku masih menunggu 655 komputer yang sudah dalam perjalanan menuju Surabaya. Ia memastikan, setelah tiba di Surabaya akan langsung didistribusikan ke sekolah-sekolah seperti sebelumnya.

"655 komputer ini, kami targetkan minggu ketiga Maret, sudah bisa terdistribusi semuanya. Jadi, di minggu ketiga itu sebanyak 5.255 komputer sudah beres semuanya," katanya.

Noer mengatakan kedatangan hingga pendistribusian itu terus diawasi oleh pihak kepolisian dan kejaksaan. Adapun mekanisme pendistribusiannya yaitu dengan melakukan pendistribusian ke sekolah, lalu dirakit oleh penyedia hingga komputer itu bisa nyala dan digunakan.

"Nah, setelah dirakit itu, ada tim pemeriksa dari tim ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) sebanyak 7 orang dan dari tim LP2A sebanyak 10 orang," katanya.

Selama pendistribusian ke sekolah itu, tim dari ITS menemukan satu unit keybord mati, satu monitor mati dan satu mouse mati. Ketiganya unit itu langsung dilakukan penggantian oleh pihak penyedia, sehingga saat ini sudah beres semuanya.

"Kalau masalah lainnya kami belum menemukan kendala apapun," katanya.

Noer juga menambahkan bahwa pengadaan komputer ini bergaransi 3.3.3. Artinya, tiga tahun service, tiga tahun garansi sparepart, dan tiga tahun on side.

"Tiga tahun on side ini maksudnya apabila ada komputer di salah satu sekolah yang perlu diperbaiki, maka penanganannya bisa di tempat atau sekolah," katanya.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018