Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengunjungi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis, untuk meninjau kesiapan daerah tersebut dalam menyambut pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali, Oktober 2018.

Banyuwangi telah ditunjuk oleh pemerintah pusat menjadi daerah penyangga Bali dalam ajang yang diikuti 15.000 delegasi dari ratusan negara itu. Sebagian delegasi penting dari berbagai negara dijadwalkan mendarat di Bandara Banyuwangi.

Setelah mendarat di Banyuwangi, para menteri dan gubernur BI disambut Bupati Abdullah Azwar Anas.

Luhut dan rombongan pria disambut dengan pemberian "udeng" yaitu penutup kepala khas Suku Using yang merupakan masyarakat asli Banyuwangi. Adapun Menkeu Sri Mulyani dikalungi scraf batik khas Banyuwangi.

Rombongan tamu kemudian berkeliling menyusuri terminal Bandara Banyuwangi yang baru saja beroperasi setelah sekitar dua tahun dibangun. Terminal bandara tersebut berkonsep hijau, yang pertama di Indonesia.

Bupati Anas dalam keterangan tertulisnya mengatakan, terminal bandara itu dibangun menggunakan APBD dengan anggaran sebesar Rp45 miliar. Sebagian besar bahan bangunannya memakai kayu bekas.

Terminal bandara mengedepankan konsep rumah tropis dengan sirkulasi udara alami, sehingga nyaris tanpa AC. Rancangan dalamnya minim sekat untuk menjamin sirkulasi udara dan sinar matahari yang cukup. Hampir setiap sudut terminal dikelilingi kolam ikan untuk mengoreksi tekanan udara, sehingga suhu ruang tetap sejuk. Terminal bandara ini juga mengadopsi kebudayaan lokal dengan mengusung kekhasan masyarakat Suku Using dalam seni arsitekturnya.

"Tempat ini bukan hanya bandara, tapi sebagai `landmark` baru yang menarik wisatawan," kata Anas.

Mendengar penjelasan tersebut, Luhut, Sri Mulyani, dan Agus Martowardojo pun menunjukkan keterkejutannya. Keduanya cukup kaget karena tidak menyangka dana yang dikeluarkan cukup murah untuk membangun bandara dengan hasil yang sangat baik. Di sejumlah daerah lain, pembangunan terminal bandara menelan dana hingga ratusan miliar.

"Wah, hebat juga kamu ya, Nas. Bandaranya sangat representatif untuk acara itu (Annual Meeting IMF-Bank Dunia). Coba lihat rumputnya saja bagus ini, padahal ada di bandara lain pakai duit APBN, rumputnya saja kering," kata Menteri Luhut kepada Anas disambut tawa semua rombongan.

Luhut dan rombongan tampak mencermati detail bangunan. Sesekali melihat atap yang menghijau. Pandangan mereka juga tak luput dari lapis-lapis kayu bekas yang didesain sebagai penyekat ruang. Gemericik kolam ikan membuat Luhut terlihat nyaman menyusuri terminal bandara.

Sebelum beranjak dari bandara, Menkeu Sri Mulyani mengajak rombongan berswafoto di depan hamparan sawah yang juga menjadi daya tarik pemandangan bandara.

"Hebat bandaranya, sangat layak untuk menyambut delegasi internasional," kata Sri Mulyani.(*)

Pewarta: Masuki M Astro

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018