Malang (Antaranews Jatim) - Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim Tri Andy Suprihartono mengemukakan tidak banyak perguruan tinggi di negeri ini yang mengajarkan kewirausahaan kepada para mahasiswanya.
"Kalau seluruh Indonesia paling hanya 10 persen kampus yang membekali mahasiswanya dengan kewirausahaan. Kalau di Jatim, baru UMM ini yang melakukan," Ketanya kepada Antara di sela-sela mengisi workshop kewirausahaan di kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Jawa Timur, Senin.
Pihaknya menyambut baik ajakan kerja sama dari pemimpin UMM untuk membekali mahasiswanya yang diawali dari para dosen untuk memiliki jiwa wirausaha.
Pengusaha properti yang juga Ketua Apindo Gresik ini mengemukakan bahwa sesuai jumlah dan komposisi penduduk, Indonesia membutuhkan banyak pengusaha.
Di Indonesia, katanya, proporsi jumlah pengusaha dengan jumlah penduduk tidak sampai dua persen, padahal di Amerika Serikat sudah di atas 10 persen.
Sementara pemateri lain Dr Sutejo mengatakan bahwa mental pengusaha adalah bagaimana peka melihat peluang.
"Suatu ketika saya dikeluhi bagian pemasaran penerbit buku karena tumpukan buku yang menjadi korban banjir. Saya beli dengan hitungan timbangan, dan laku serta menghasilkan," dosen sastra Indonesia yang juga wirausahawan ini.
Sutejo mengemukakan bahwa tidak semua dosen peserta workshop yang dipersiapkan oleh UMM untuk menjadi mahasiswa menggeluti dunia usaha it`s juga memiliki usaha.
"Tapi bagaimana mereka memiliki jiwa wirausaha yang mampu menggerakkan mahasiswa. Wirausaha itu adalah nilai-nilai, seperti pantang menyerah, jujur dan lainnya, "ujar Dia.
Wakil Rektor III UMM Dr Sidik Sunaryo mengemukakan bahwa pihaknya ingin menanamkan nilai dan jiwa wirausahawan bagi para dosen dan mahasiwa.
Dengan feminism, mereka tidak harus menjadi pengusaha, tapi bagaimana jiwa wirausaha itu dalam berbagai bidang.
"Makanya kami juga berencana mengundang Cak Lontong (komidian) untuk berbagi pengalaman mengelola kemampuan diri di bidangnya menjadi lebih berdaya," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kalau seluruh Indonesia paling hanya 10 persen kampus yang membekali mahasiswanya dengan kewirausahaan. Kalau di Jatim, baru UMM ini yang melakukan," Ketanya kepada Antara di sela-sela mengisi workshop kewirausahaan di kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Jawa Timur, Senin.
Pihaknya menyambut baik ajakan kerja sama dari pemimpin UMM untuk membekali mahasiswanya yang diawali dari para dosen untuk memiliki jiwa wirausaha.
Pengusaha properti yang juga Ketua Apindo Gresik ini mengemukakan bahwa sesuai jumlah dan komposisi penduduk, Indonesia membutuhkan banyak pengusaha.
Di Indonesia, katanya, proporsi jumlah pengusaha dengan jumlah penduduk tidak sampai dua persen, padahal di Amerika Serikat sudah di atas 10 persen.
Sementara pemateri lain Dr Sutejo mengatakan bahwa mental pengusaha adalah bagaimana peka melihat peluang.
"Suatu ketika saya dikeluhi bagian pemasaran penerbit buku karena tumpukan buku yang menjadi korban banjir. Saya beli dengan hitungan timbangan, dan laku serta menghasilkan," dosen sastra Indonesia yang juga wirausahawan ini.
Sutejo mengemukakan bahwa tidak semua dosen peserta workshop yang dipersiapkan oleh UMM untuk menjadi mahasiswa menggeluti dunia usaha it`s juga memiliki usaha.
"Tapi bagaimana mereka memiliki jiwa wirausaha yang mampu menggerakkan mahasiswa. Wirausaha itu adalah nilai-nilai, seperti pantang menyerah, jujur dan lainnya, "ujar Dia.
Wakil Rektor III UMM Dr Sidik Sunaryo mengemukakan bahwa pihaknya ingin menanamkan nilai dan jiwa wirausahawan bagi para dosen dan mahasiwa.
Dengan feminism, mereka tidak harus menjadi pengusaha, tapi bagaimana jiwa wirausaha itu dalam berbagai bidang.
"Makanya kami juga berencana mengundang Cak Lontong (komidian) untuk berbagi pengalaman mengelola kemampuan diri di bidangnya menjadi lebih berdaya," ujarnya. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018