Bojonegoro (Antaranews Jatim)- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, masih memberlakukan siaga banjir Bengawan Solo dengan ketinggian airĀ 14,90 meter (siaga II-kuning), Sabtu pukul 07.00 WIB.
"Meskipun ketinggian air di taman Bengawan Solo (TBS) Bojonegoro mulai menurun, akan tetapi kewaspadaan tetap dilakukan, sebab curah hujan selama Februari masih tinggi," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, di Bojonegoro, Sabtu.
Bahkan, menurut dia, curah hujan selama Februari, bahkan sampai Maret, karena masih tinggi berpotensi menimbulkan banjir luapan Bengawan Solo, banjir bandang dan tanah longsor.
Sebelum itu, ketinggian air di TBS sempat mencapai 15,06 meter (siaga III-merah) sejak sehari lalu, kemudian berangsur-angsur surut sejak pagi tadi dengan ketinggian air 14,90 meter.
BPBD, lanjut dia, mendistribusikan sembako untuk keperluan para pengungsi korban banjir yang tersebar di sejumlah lokasi pengungsian sejak sehari lalu.
Sembako yang didistribusikan, lanjut dia, beras, makanan siap saji, makanan tambah gizi, minyak goreng, telur juga yang lainnya.
Ia menyebutkan ada ratusan kepala keluarga (KK) korban banjir yang mengungsi di lima lokasi pengungsian di Kelurahan Ledokkulon, dan Desa Banjarjo, Kecamatan Kota, termasuk di gedung Serbaguna dan di Balai Desa Bogo, Kecamatan Kapas.
Laporan yang diterima BPBD menyebutkan genangan banjir luapan Bengawan Solo melanda 60 desa yang tersebar 11 kecamatan, antara lain, Kecamatan Kalitidu, Dander, Trucuk, Kota, Kapas, Kanor dan Kanor.
Warga terdampak banjir mencapai 1.249 kepala keluarga (KK), sebagian di antaranya, mengungsi di sejumlah lokasi pengungsian.
Selain itu banjir juga merendam ribuan rumah, ribuan hektare lahan pertanian, mulai tanaman padi, palawija, belimbing dan jambu dengan perkiraan kerugian Rp460 juta, akibat rusaknya tanaman padi.
"Ketinggian air di Bengawan Madiun di Ndungus, Ngawi, yang sempat siaga III-merah juga sudah turun. Begitu pula dari daerah hulu Jurug, Solo, Jawa tengah, tidak terjadi banjir," kata Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro.
Data di UPT Bengawan Solo menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Babat, Laren, Karanggeneng dan Kuro, Lamongan, masing-masing 8,21 meter (siaga III-merah), 5,63 meter (siaga III-merah), 4,45 meter (siaga II-kuning) dan 2,22 meter (siaga II-kuning). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Meskipun ketinggian air di taman Bengawan Solo (TBS) Bojonegoro mulai menurun, akan tetapi kewaspadaan tetap dilakukan, sebab curah hujan selama Februari masih tinggi," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, di Bojonegoro, Sabtu.
Bahkan, menurut dia, curah hujan selama Februari, bahkan sampai Maret, karena masih tinggi berpotensi menimbulkan banjir luapan Bengawan Solo, banjir bandang dan tanah longsor.
Sebelum itu, ketinggian air di TBS sempat mencapai 15,06 meter (siaga III-merah) sejak sehari lalu, kemudian berangsur-angsur surut sejak pagi tadi dengan ketinggian air 14,90 meter.
BPBD, lanjut dia, mendistribusikan sembako untuk keperluan para pengungsi korban banjir yang tersebar di sejumlah lokasi pengungsian sejak sehari lalu.
Sembako yang didistribusikan, lanjut dia, beras, makanan siap saji, makanan tambah gizi, minyak goreng, telur juga yang lainnya.
Ia menyebutkan ada ratusan kepala keluarga (KK) korban banjir yang mengungsi di lima lokasi pengungsian di Kelurahan Ledokkulon, dan Desa Banjarjo, Kecamatan Kota, termasuk di gedung Serbaguna dan di Balai Desa Bogo, Kecamatan Kapas.
Laporan yang diterima BPBD menyebutkan genangan banjir luapan Bengawan Solo melanda 60 desa yang tersebar 11 kecamatan, antara lain, Kecamatan Kalitidu, Dander, Trucuk, Kota, Kapas, Kanor dan Kanor.
Warga terdampak banjir mencapai 1.249 kepala keluarga (KK), sebagian di antaranya, mengungsi di sejumlah lokasi pengungsian.
Selain itu banjir juga merendam ribuan rumah, ribuan hektare lahan pertanian, mulai tanaman padi, palawija, belimbing dan jambu dengan perkiraan kerugian Rp460 juta, akibat rusaknya tanaman padi.
"Ketinggian air di Bengawan Madiun di Ndungus, Ngawi, yang sempat siaga III-merah juga sudah turun. Begitu pula dari daerah hulu Jurug, Solo, Jawa tengah, tidak terjadi banjir," kata Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro.
Data di UPT Bengawan Solo menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Babat, Laren, Karanggeneng dan Kuro, Lamongan, masing-masing 8,21 meter (siaga III-merah), 5,63 meter (siaga III-merah), 4,45 meter (siaga II-kuning) dan 2,22 meter (siaga II-kuning). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018