Probolinggo (Antaranews Jatim) - Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi mengatakan kegiatan pelatihan pembuatan jaring milenium puluhan nelayan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, diharapkan dapat mengoptimalkan hasil tangkapan ikan.
"Sedikitnya 32 orang nelayan dari Kecamatan Tongas dan Sumberasih mendapatkan pelatihan pembuatan jaring milenium selama dua hari," katanya di Kabupaten Probolinggo, Kamis.
Pelatihan pembuatan jaring milenium itu dilaksanakan 20-21 Februari 2018 di aula KPRI Prastiwi Kabupaten Probolinggo yang menghadirkan narasumber dari Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (UPT P2SKP) Mayangan Probolinggo tentang jalur penangkapan ikan dan penempatan alat penangkapan ikan, serta UPT Pelatihan Teknis Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PTPSKP) Probolinggo tentang pengantar gill net dan pembuatan jaring milenium.
"Kondisi sumber daya ikan di perairan tangkapan mulai minim, sehingga hal itu harus membuat nelayan berpikir untuk menyiasati kondisi tersebut yakni mulai dari pengiritan bahan bakar, menekan biaya operasional sampai pemanfaatan alat tangkap yang optimal, salah satunya jaring milenium," tuturnya.
Menurutnya jaring milenium merupakan modifikasi jaring insan (gill net) yakni jaring yang terbuat dari nylon multifilament twine dan alat itu diberi nama jaring milenium karena di dalam perairan jaring ini memantulkan cahaya dan berwarna blink atau mengkilap.
"Kelebihan dari jaring milenium itu ketika dioperasikan di dalam air, maka benang pada badan jaring akan membuka pilinannya karena faktor arus, sehingga ikan target ketika menabrak jaring, maka ikan yang tertangkap tidak hanya terjerat pada bagian insang saja, tetapi juga bagian duri, sirip, operkulum dan sebagainya karena menyangkut ke dalam benang pilinan yang terbuka, sehingga ikan mudah tertangkap," katanya.
Dengan menggunakan jaring milenium, lanjut dia, diharapkan nantinya dapat meningkatkan produksi tangkapan ikan nelayan dan menjadi alternatif diversifikasi alat tangkap yang ramah lingkungan.
Sementara Kasi Pemberdayaan Nelayan Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Heny Wulandari mengatakan pelatihan pembuatan jaring milenium tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi nelayan tentang jaring milenium dan cara pengoperasiannya.
"Jaring milenium dapat digunakan sebagai alternatif diversifikasi alat tangkap, serta meningkatkan produksi tangkapan dan kesejahteraan nelayan di Kabupaten Probolinggo," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Sedikitnya 32 orang nelayan dari Kecamatan Tongas dan Sumberasih mendapatkan pelatihan pembuatan jaring milenium selama dua hari," katanya di Kabupaten Probolinggo, Kamis.
Pelatihan pembuatan jaring milenium itu dilaksanakan 20-21 Februari 2018 di aula KPRI Prastiwi Kabupaten Probolinggo yang menghadirkan narasumber dari Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (UPT P2SKP) Mayangan Probolinggo tentang jalur penangkapan ikan dan penempatan alat penangkapan ikan, serta UPT Pelatihan Teknis Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PTPSKP) Probolinggo tentang pengantar gill net dan pembuatan jaring milenium.
"Kondisi sumber daya ikan di perairan tangkapan mulai minim, sehingga hal itu harus membuat nelayan berpikir untuk menyiasati kondisi tersebut yakni mulai dari pengiritan bahan bakar, menekan biaya operasional sampai pemanfaatan alat tangkap yang optimal, salah satunya jaring milenium," tuturnya.
Menurutnya jaring milenium merupakan modifikasi jaring insan (gill net) yakni jaring yang terbuat dari nylon multifilament twine dan alat itu diberi nama jaring milenium karena di dalam perairan jaring ini memantulkan cahaya dan berwarna blink atau mengkilap.
"Kelebihan dari jaring milenium itu ketika dioperasikan di dalam air, maka benang pada badan jaring akan membuka pilinannya karena faktor arus, sehingga ikan target ketika menabrak jaring, maka ikan yang tertangkap tidak hanya terjerat pada bagian insang saja, tetapi juga bagian duri, sirip, operkulum dan sebagainya karena menyangkut ke dalam benang pilinan yang terbuka, sehingga ikan mudah tertangkap," katanya.
Dengan menggunakan jaring milenium, lanjut dia, diharapkan nantinya dapat meningkatkan produksi tangkapan ikan nelayan dan menjadi alternatif diversifikasi alat tangkap yang ramah lingkungan.
Sementara Kasi Pemberdayaan Nelayan Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Heny Wulandari mengatakan pelatihan pembuatan jaring milenium tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi nelayan tentang jaring milenium dan cara pengoperasiannya.
"Jaring milenium dapat digunakan sebagai alternatif diversifikasi alat tangkap, serta meningkatkan produksi tangkapan dan kesejahteraan nelayan di Kabupaten Probolinggo," ujarnya. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018