Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, belum memproses penerimaan  tenaga kerja proyek unitisasi lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB), karena belum ada permintaan dari Pertamina EP Cepu (PEPC).

"Sampai hari ini belum ada permintaan proses rekrutmen tenaga kerja proyek gas JTB dari PEPC," kata Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disperinaker Bojonegoro Disperinaker Bojonegoro Sugi Hartono, di Bojonegoro, Senin.

Karena itulah, menurut dia, disperinaker memperoleh banyak pertanyaan dari tenaga kerja yang datang juga melalui telepon, bahkan melalui pengaduan ke nomor telepon 1708 terkait proses rekrutmen tenaga kerja proyek gas JTB,

Banyak tenaga kerja yang menanyakan proses rekrutmen tenaga kerja proyek gas JTB sudah diumumkan di media massa. Selain itu pelaksanaannya akan dilakukan melalui disperinaker.

"Di Bojonegoro ada sekitar 1.200 tenaga kerja yang sudah bersertifikasi di berbagai bidang pekerjaan migas," ucapnya.

Para tenaga kerja itu, lanjut dia, merupakan tenaga kerja di proyek minyak Blok Cepu yang habis kontraknya karena proyek beakhir, selain juga hasil pelatihan di bidang tenaga kerja bersertifikasi yang baru, seperti perpipaan, las, juga yang lainnya.

Namun, lanjut dia, disperinaker tidak bisa memberikan jawaban pasti sebab proses rekrutmen tenaga kerja di proyek gas JTB menunggu permintaan dari PEPC.

"Kami belum tahu pelaksanaan proses rekrutmen tenaga kerja proyek gas JTB," ujarnya.

Selain tenaga kerja bertanya ke disperinaker, lanjut dia, adanya pengumuman penerimaan tenaga kerja di proyek gas JTB menimbulkan kasus penipuan tenaga kerja.

Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro, sebelumnya menjelaskan polisi mengamankan empat tersangka yang diduga sebagai pelaku penipuan tenaga kerja di proyek gas JTB.

"Saat ini empat tersangka masih dalam pemeriksaa polisi, selain kasusnya juga akan dikembangkan," ucapnya menegaskan.

"Public Government Affairs & Relation Manager" PT Pertamina EP Cepu Kunadi, meminta masyarakat mewaspadai penipuan tenaga kerja dengan dijanjikan dipekerjakan proyek unitisasi gas JTB.

"Ada sejumlah oknum mengatasnamakan PEPC menjanjikan tenaga kerja untuk dipekerjakan di proyek JTB sejak sebulan terakhir," ucapnya.

Proyek unititasi pengembangan gas JTB diawali dengan peletakkan batu pertama oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan pada 25 September 2017. Sesuai keterangan proyek gas JTB membutuhkan sekitar 6.000 tenaga kerja.

Proyek dengan dengan investasi sebesar 1,547miliar dolar Amerika Serikat bisa berjalan setelah ada pengurangan "plant of development" (POD) dari 2,1 miliar dolar Amerika Serikat menjadi 1,547 miliar dolar Amerika Serikat.

Selain itu juga ada kesepakatan antara PT Pertamina EP dengan PLN sebagai pembeli gas JTB dengan harga 7,6 dolar Amerika Serikat/juta standar kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day/MMSCFD). (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018