Surabaya (Antaranews Jatim) - Unicef mengajak Perum LKBN Antara Biro Jawa Timur untuk bekerja sama menyosialisaikan pentingnya Outbreak Response Immunization (ORI) bagi masyarakat di wilayah itu saat mengunjungi kantor Perum LKBN Antara Biro Jatim, Kamis.

Dalam kunjungan itu, Unicef yang diwakili CSD Spesialist Armunanto dan Communication Specialist Kinanti Pinta Karana diterima oleh Plh Perum LKBN Antara Biro Jatim Slamet Hadi Purnomo.

"Kedatangan kami dalam rangka untuk mencari partner sekaligus mengajak Antara guna menyosialisasikan ORI kepada 10,717 juta anak usia 1-19 tahun di Jatim,"kata CSD Spesialist Unicef Armunanto.

Dia mengatakan, ORI nantinya akan dilakukan selama tiga kali, yakni pada Bulan Februari, Juli dan November. Hingga saat ini cakupan ORI di Jatim sudah mencapai 27 persen.

"Tantangan di Jatim untuk ORI sangat besar. Itu karena sasaran lebih besar dari sasaran imunisasi campak rubela pada tahun lalu," ujarnya.

Selain cakupan yang lebih besar, tantangan yang dihadapi Unicef dan Pemerintah Provinsi Jatim adalah karena ORI bersamaan pelaksanaan Pilkada serentak 2018.

"Isu ini pasti akan tenggelam. Oleh sebab itu kami mencari teman untuk mendorong menginformasikan agar masyarakat dapat informasi yang benar baik dari sekolah maupun sarana kesehatan," ujarnya.

Communication Specialist Kinanti Pinta Karana mengatakan, target yang dicanangkan Unicef untuk ORI di Jatim sebesar 95 persen. Untuk mencapai target itu, lanjutnya, Unicef butuh dukungan media yang besar.

"Belajar dari pelaksanaan imunisasi campak rubela tahun lalu peran media sangat vital. Melului media, Unicef mengetuk emosional masyarakat. Dengan publikasi intens, masyarakat merasa ada kebutuhan untuk membawa anaknya mendapatkan vaksin difteri," ujar Pinta.

Sementara itu, Plh Kepala Perum LKBN Antara Biro Jatim Slamet Hadi Purnomo menyambut baik kunjungan dari Unicef serta ajakan kerja sama sosialisasi itu.

"LKBN Antara memang punya tugas untuk mencerahkan masyarakat dan mmemberikan pemahaman akan difteri. Itu sejalan dan klop dengan kami. Kami siap ikut membantu menyosialisasikan ORI," tutur pria yang juga Asmen Pemberitaan Antara Jatim itu.

Slamet menyarankan, agar tak terjadi kesalahpahaman dengan masyarakat terutama melalui adanya pemberitaan di media, Unicef harus ikut memandu wartawan terkait difteri.

"Agar sosialisasi berjalan dengan baik, Unicef tidak hanya perlu menggandeng media, tapi juga perlu memberi pemahaman kepada wartawan, agar wartawan dapat wawasan yang benar. Selain itu, harus juga membagi jadwal agar sosialisasi tak berhenti sampai di sini," tuturnya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018