Jember (Antaranews Jatim) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jember mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dengan mengatasnamakan agama di sejumlah daerah yang terjadi beberapa hari terakhir.

"Kami mengecam tindakan kekerasan yang dialami sejumlah kiai dan ustad, serta rumah ibadah yang telah melukai kebhinekaan dan semangat nasionalisme di berbagai tempat di Indonesia," kata Ketua FKUB Jember Abdul Muis di Kabupaten Jember, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan FKUB Jember atas tindakan kekerasan di sejumlah daerah selama beberapa pekan terakhir, yakni penyerangan terhadap tokoh agama Islam di Pesantren Al Hidayah Kabupaten Bandung, seorang ustad di Komando Brigade PP Persis yang meninggal dunia akibat diserang seorang pria, dan penyerangan Gereja St Lidwina di Yogyakarta.

"Kami sangat berharap peristiwa ini tidak terjadi di Kabupaten Jember. Oleh karenanya, kami mengajak masyarakat untuk bersatu menjaga kerukunan dan kedamaian dengan tidak melakukan kekerasan atas nama agama," tuturnya.

Atas peristiwa kekerasan yang terjadi di sejumlah daerah itu, FKUB Jember mendesak Presiden Joko Widodo dan aparat penegak hukum untuk bersikap tegas dan segera menjatuhkan hukuman yang adil kepada pelaku agar stabilitas keamanan negara terjaga.

"Kami juga mengimbau kepada seluruh umat beragama untuk menahan diri dan tidak terprovokasi terhadap aksi yang akan menimbulkan retaknya kerukunan di Indonesia," katanya.

Abdul Muis mengatakan FKUB Jember juga mengutuk segala bentuk kekerasan yang berbau SARA karena dapat mengadu domba antarumat beragama, sehingga perlu dijaga kerukunan dan kebhinekaan di Indonesia.

"Kami juga mendesak kepada forum pimpinan daerah (Bupati, Kapolres, Kajari, dan Kemenag) untuk segera duduk bersama menjaga stabilitas di daerah agar kejadian kekerasan tersebut tidak terjadi di Jember mengingat Jember dan Banyuwangi pernah mengalami sejarah kelam terkait isu santet," ujarnya.

Dalam rapat Forum Kerukunan Umat Bersama di Jember tersebut dihadiri sejumlah tokoh agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu dan Budha yang memberikan dukungan untuk menghentikan segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan agama.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018