Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya menyediakan 5.255 unit komputer bagi siswa-siswi SD/SMP setempat yang akan menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018.

Kepala Bagian layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset Pemkot Surabaya Noer Oemarijati, di Surabaya, Rabu, mengatakan total anggaran yang dikeluarkan untuk persiapan UNBK sekitar Rp53,7 miliar.

"Sampai saat ini, jumlah nilai pekerjaan pengadaan komputer tahun ini sebesar Rp51,8 miliar," katanya.

Menurut dia, harga per unit komputer tahun 2018 sebesar Rp9.867 juta dan spesifikasi komputer yang diminta pemkot telah sesuai dengan kebutuhan siswa/siswi saat mengikuti UNBK.

"Spesifikasi tersebut telah dikaji oleh ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) dan alhamdulilah, speknya sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan," ujarnya.

Nantinya, lanjut dia, setelah UNBK selesai dilaksanakan, komputer yang sudah dibagikan secara bertahap kepada sekolah negeri akan ditambah LCD di setiap kelasnya untuk menunjang proses belajar.

"Rencananya pemkot akan membeli 415 LCD dengan total anggaran sebesar Rp2,8 miliar," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya Ikhsan sebelumnya mengatakan pihaknya mempunyai strategi khusus dalam mensukseskan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018 di Kota Pahlawan.

Menurut dia, strategi khusus dalam mensukseskan ujian tahun ini selain menyiapkan data anak-anak yang akan mengikuti ujian, beberapa tahapan dalam mensukseskan UNBK dan USBN juga telah dipersiapkan.

Ikhsan menjelaskan beberapa strategi telah disiapkan dalam pelaksanaan ujian tahun ini di antaranya sekolah yang sudah mumpuni dalam hal sarana dan prasarana bisa melaksanakan ujian secara mandiri. Hal yang dimaksud adalah kesiapan dalam fasilitas kebutuhan komputer maupun ruangan.

Selain itu, lanjut dia, SD dan SMP di Surabaya yang berada dalam satu naungan yayasan bisa saling membantu, terkait penjadwalan ujian dan penggunaan komputer bisa disesuaikan secara bergantian.

"Ketika SMP ujian, mereka bisa saling bantu untuk bergantian menggunakan fasilitas di SMA, SMK atau SD," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018