Kediri (Antaranews Jatim) - Pengawasan jalur kereta api terutama di jembatan diintensifkan oleh  PT Kereta Api Daerah Operasi (Daop) VII Madiun, Jawa Timur,  guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Sementara ini pengawasannya fokus di titik rawan jembatan karena kondisi curah hujannya memang tinggi. Kami siagakan teman-teman di jembatan," kata Manajer Humas Daop VII Madiun Supriyanto saat dikonfirmasi, Sabtu.

Ia mengatakan, di wilayah Daop VII Madiun ada 15 titik jembatan yang dinilai harus dipantau secara intensif. Jembatan itu tersebar di seluruh wilayah Daop VII Madiun mulai Madiun hingga Blitar. Beberapa jembatan itu misalnya jalur yang lewat di Sungai Brantas, yaitu di Kertosono serta Tulungagung.

Untuk personel yang bertugas pengawasan, ia mengatakan sudah dalam regu perawatan rel kereta api. Mereka bekerja secara bergantian untuk memastikan kondisi jalur dalam keadaan aman.

Pihaknya juga sudah meminta pada petugas penilik jalan untuk lebih teliti melakukan pengawasan jalur kereta api. Hal itu dilakukan untuk memastikan jalur yang dilewati dalam kondisi yang baik, sehingga tidak mengganggu jalannya kereta api.

"Kami mengingatkan pada juru penilik jalan, agar memberi perhatian dan pengawasan ketika dinas di titik jalur. Petugas juga berjaga, jika kondisi ada perkembangan apa segera dilaporkan untuk keselamatan perjalanan kereta api," ujarnya.

Ia menambahkan, jalur kereta api di wilayah Daop VII Madiun saat ini mayoritas dalam kondisi baik. Jalur rel juga banyak yang baru, sehingga dipastikan baik untuk perjalanan kereta api.

Walaupun curah hujan cukup tinggi, Supriyanto mengatakan hingga kini belum ada laporan kejadian longsor maupun banjir yang terjadi di jalur kereta api wilayah Daop VII Madiun. Laporan yang masuk justru keterlambatan kereta api menyusul banjir yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah.

Banjir itu terjadi pada Jumat (9/2) dan menimpa dua titik jalur kereta api di wilayah Semarang. Lokasi banjir tersebut adalah km 11+2/8 antara Stasiun Jerakah-Mangkang dan km 20 +700 sampai dengan 21+200 antara Stasiun Kaliwungu-Kalibodri.

Akibat dampak banjir itu, empat perjalanan kereta api di Madiun mengalami keterlambatan, yaitu Kereta Api 56 (Bangunkarta) relasi Gambir-semarang-Madiun-Surabaya masuk Stasiun Madiun terlambat 162 menit. Seharusnya kereta api tiba di stasiun Madiun pukul 01.04 WIB menjadi pukul 03.46 WIB.

KA 172 (Matarmaja) relasi Jakarta Pasar Senen-Semarang-Madiun-Malang mengalami keterlambatan 196 menit. Seharusnya masuk Madiun 02.54 WIB dan baru masuk Madiun pukul 06.10 WIB. Lainnya KA 176 (Brantas) relasi Jakarta Pasarsenen-Semarang-Madiun-Blitar terlambat 120 menit, dari jadwal masuk Madiun yang seharusnya tiba pukul 04.50 WIB, menjadi pukul 06.50 WIB.

Berikutnya KA 142 (Majapahit) relasi Jakarta Pasar Senen-Semarang-Madiun-Malang terlambat 116 menit. Jadwal seharusnya tiba di stasiun Madiun pukul 05.19 WIB, tapi datang di stasiun Madiun pukul 07.15 WIB.

Ia mengatakan, saat ini perjalanan kereta api sudah lancar. Namun, pihaknya tetap waspada jika kembali terjadi banjir, yang bisa memicu keterlambatan jadwal kereta api.  (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018