Surabaya (Antaranews Jatim) - DPAC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) se-Kota Surabaya mengancam akan menggelar demonstrasi besar-besaran terkait kebijakan DPW PKB Jatim mengenai Surat Keputusan (SK) penetapan pengurus DPAC yang berlaku selama enam bulan.
"Jika tidak ada jawaban dan kepastian kami semua beserta seluruh pengurus anak ranting akan melakukan aksi berkelanjutan," kata Koordinator Dewan Pimpinan Anak Cabang PKB se-Surabaya H.M. Solehan kepada Antara di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, pihaknya sudah protes terkait hal itu, tapi hingga kini belum ada respons terkait hal ini. "Aksi dengan mendatangi kantor DPW PKB Jatim Jumat (9/2) kemarin adalah yang kedua," katanya.
Sebelumnya, lanjut dia, pihaknya juga sudah mendatangi kantor DPW PKB Jatim. Pada saat itu, perwakilan DPAC PKB se-Surabaya sempat ditemui kepala kantor DPW PKB Jatim Bagus.
"Kami dijanjikan akan turun surat dari DPW terkait Musyawarah Cabang (Muscab) yang akan dilakasanakan pada Februari 2018. Tapi hingga saat ini belum ada kejelasan," katanya.
Solehan mengatakan tindakan sejumlah kader partai besutan Gus Dur ini dengan mendatangai kantor DPW tersebut, selain persoalan muscab, juga dipicu masa berlaku Surat Keputusan (SK) penetapan pengurus DPAC PKB Kota Surabaya yang ternyata hanya berlaku selama enam bulan. Artinya, ditetapkan pada Oktober 2017 dan berakhir pada Maret 2018.
Ia menilai bahwa seluruh pengurus DPAC PKB se-Surabaya merasa dipermainkan oleh unsur pimpinan DPW PKB Jatim, terutama Halim Iskandar sebagai Ketua DPW PKB Jatim.
"Kami merasa hanya dijadikan alat untuk meloloskan verifikasi Sipol (Sistem Informasi Partai Politik) yang dilaksanakan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) sebagai syarat mutlak sebagai partai peserta Pemilu," katanya.
Untuk kepentingan itu, kata dia, pihaknya sudah bersusah payah membangun jaringan DPAC sampai tingkat ranting. Tidak hanya itu, Solehan juga merasa telah ditinggalkan saat jelang pelaksanaan Muscab DPC PKB Kota Surabaya.
Ungkapan ini disampaikan Solehan karena terkait dengan pernyataan Mazlan Masnyur dan Masduki Toha di media cetak nasional di Surabaya beberapa waktu lalu, jika Muscab bakal dilaksanakan pada April atau Juni 2018.
Solehan bersama pengurus lainnya menyampaikan ancaman akan melakukan aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih banyak yakni melibatkan pengurus anak ranting.
Sementara itu, Sekretaris DPW PKB Jatim Badrut Tamam hingga berita ini ditulis belum bisa dikonfirmasi. Saat ditelepon Antara beberapa kali terdengar nada sambung, namun tidak diangkat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Jika tidak ada jawaban dan kepastian kami semua beserta seluruh pengurus anak ranting akan melakukan aksi berkelanjutan," kata Koordinator Dewan Pimpinan Anak Cabang PKB se-Surabaya H.M. Solehan kepada Antara di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, pihaknya sudah protes terkait hal itu, tapi hingga kini belum ada respons terkait hal ini. "Aksi dengan mendatangi kantor DPW PKB Jatim Jumat (9/2) kemarin adalah yang kedua," katanya.
Sebelumnya, lanjut dia, pihaknya juga sudah mendatangi kantor DPW PKB Jatim. Pada saat itu, perwakilan DPAC PKB se-Surabaya sempat ditemui kepala kantor DPW PKB Jatim Bagus.
"Kami dijanjikan akan turun surat dari DPW terkait Musyawarah Cabang (Muscab) yang akan dilakasanakan pada Februari 2018. Tapi hingga saat ini belum ada kejelasan," katanya.
Solehan mengatakan tindakan sejumlah kader partai besutan Gus Dur ini dengan mendatangai kantor DPW tersebut, selain persoalan muscab, juga dipicu masa berlaku Surat Keputusan (SK) penetapan pengurus DPAC PKB Kota Surabaya yang ternyata hanya berlaku selama enam bulan. Artinya, ditetapkan pada Oktober 2017 dan berakhir pada Maret 2018.
Ia menilai bahwa seluruh pengurus DPAC PKB se-Surabaya merasa dipermainkan oleh unsur pimpinan DPW PKB Jatim, terutama Halim Iskandar sebagai Ketua DPW PKB Jatim.
"Kami merasa hanya dijadikan alat untuk meloloskan verifikasi Sipol (Sistem Informasi Partai Politik) yang dilaksanakan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) sebagai syarat mutlak sebagai partai peserta Pemilu," katanya.
Untuk kepentingan itu, kata dia, pihaknya sudah bersusah payah membangun jaringan DPAC sampai tingkat ranting. Tidak hanya itu, Solehan juga merasa telah ditinggalkan saat jelang pelaksanaan Muscab DPC PKB Kota Surabaya.
Ungkapan ini disampaikan Solehan karena terkait dengan pernyataan Mazlan Masnyur dan Masduki Toha di media cetak nasional di Surabaya beberapa waktu lalu, jika Muscab bakal dilaksanakan pada April atau Juni 2018.
Solehan bersama pengurus lainnya menyampaikan ancaman akan melakukan aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih banyak yakni melibatkan pengurus anak ranting.
Sementara itu, Sekretaris DPW PKB Jatim Badrut Tamam hingga berita ini ditulis belum bisa dikonfirmasi. Saat ditelepon Antara beberapa kali terdengar nada sambung, namun tidak diangkat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018