Situbondo (Antaranews Jatim) - Banjir bandang menerjang puluhan rumah warga di Desa Wonorejo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dan memaksa sebanyak 58 kepala keluarga harus mengungsi ke tempat yang  aman.

"Banjir bandang atau banjir luapan air Sungai Bajulmati, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih itu, terjadi pada Kamis (8/2) sore pukul 14.15 WIB dan air mulai surut sekitar pukul 16.00 WIB," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo, Gatot Trikorawan di Situbondo, Kamis malam.

Ia menyebutkan, banjir bandang akibat air Sungai Bajulmati meluap karena debit air tinggi itu terjadi di dua dusun, yakni Dusun Jelun, RT 19 RW 03 sebanyak 25 kepala keluarga (75 jiwa) dan Dusun Pandean RT 20 RW 04 sebanyak 35 kepala keluarga (90 jiwa).

Hingga Jumat dini hari, katanya, puluhan warga dua dusun harus mengungsi ke tempat yang lebih aman yang sudah disediakan oleh petugas gabungan dari BPBD, TNI/Polri, Dinas Kesehatan, Tagana, Karan Taruna, Pemerintahan Desa serta Pramuka.

"Kalau ketinggian luapan air yang masuk ke rumah warga dan jalan desa tingginya hampir satu meter. Sedangkan warga yang merasa khawatir terjadi banjir luapan air sungai susulan memilih mengungsi ke SD Negeri 3 Wonorejo," paparnya.

Gatot menambahkan, banjir bandang terjadi di wilayah timur atau perbatasan Kabupaten Situbondo dan Banyuwangi itu setelah sebelumnya di wilayah setempat diguyur hujan deras sehingga sungai aliran dari Hutan baluran tersebut tak mampu menampung debit air.

"Selain banjir bandang menrjang rumah warga, juga memutuskan jembatan penghubung antardesa, yakni Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo dan Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi," katanya.

Sebelumnya, di waktu yang hampir bersamaan, banjir luapan air sungai juga terjadi di Sungai Panggang, Hutan Baluran Situbondo, dan menyebabkan arus lalu lintas dari arah Banyuwangi dan Surabaya tersendat. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018