Surabaya (Antaranews Jatim) - STIE Perbanas Surabaya diharapkan mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Prof Muliaman Darmansyah Hadad menjadi pelopor adanya finansial teknologi (fintek) inkubator bagi masyarakat Surabaya.
Muliaman usai memberi kuliah umum bertema "Peluang dan Tantangan Layanan Keuangan di Era Digital" di kampus setempat, Senin mengatakan adanaya fintek inkubator di lembaga seperti STIE Perbanas bisa memberikan banyak manfaat di Surabaya.
"Nanti di inkubator itu, diundang praktisi fintek untuk memberikan nasehat, masukan kalau ada apa-apa. Teritama kalau ada mahasiswa yang mau jadi pengusaha pemula, bisa dikasih pandangan dan masukan oleh para praktisi," kata Muliaman.
Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia itu menjelaskan, fintek diperuntukkan untuk perbankan yang menangani produk retail. Produk retail, kata dia, punya penantang yang cukup tangguh dan hal tersebut juga disadari oleh bank-bank.
Dia mengatakan, inilah saatnya untuk segera membangun kolaborasi untuk membangun layanan digital yang lebih baik dan efektif yakni melalui fintek.
"Itu untuk mengejar atau mengakses nasabah yang ada di kelompok tertentu yang belum punya akses keuangan. Terutama untuk kegiatan-kegiatan yang spesifik, yang jangka waktunya pendek. Tidak mungkin kalau ke bank bikin akta untuk sebulan," ujarnya.
Ketua Yayasan Perbanas Jatim Herman Halim menyatakan pihaknya akan segera membuka fintek inkubator dan mengajak semua elemen mulai praktisi bersama dosen untuk ikut ada di inkubator tersebut.
"Di sini nanti bisa dikasih ruang kecil. Di situ dibuat center fintek. Diundang ahli dan praktisi untuk ceramah. Kalau anak muda ada ide bisa sesi konsultasi. Itu yang diharapkan," ujarnya.
Sementara itu Ketua STIE Perbanas Surabaya Dr Lutfi menjelaskan, pihaknya sudah menyelenggarakan kuliah umum untuk membahas intek dan sudah dimulai tahun lalu. Di tahun ini, pihaknya juga menggelar dua seminar tentang fintek pada hari ini dan 20 Februari mendatang.
"Harapannya melalui seminar fintek, bisa mewadahi yang menghadirkan praktisi fintek secara rutin. Tak hanya bagi masyarakat Perbanas saja tapi juga masyarakat umum," tuturnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Muliaman usai memberi kuliah umum bertema "Peluang dan Tantangan Layanan Keuangan di Era Digital" di kampus setempat, Senin mengatakan adanaya fintek inkubator di lembaga seperti STIE Perbanas bisa memberikan banyak manfaat di Surabaya.
"Nanti di inkubator itu, diundang praktisi fintek untuk memberikan nasehat, masukan kalau ada apa-apa. Teritama kalau ada mahasiswa yang mau jadi pengusaha pemula, bisa dikasih pandangan dan masukan oleh para praktisi," kata Muliaman.
Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia itu menjelaskan, fintek diperuntukkan untuk perbankan yang menangani produk retail. Produk retail, kata dia, punya penantang yang cukup tangguh dan hal tersebut juga disadari oleh bank-bank.
Dia mengatakan, inilah saatnya untuk segera membangun kolaborasi untuk membangun layanan digital yang lebih baik dan efektif yakni melalui fintek.
"Itu untuk mengejar atau mengakses nasabah yang ada di kelompok tertentu yang belum punya akses keuangan. Terutama untuk kegiatan-kegiatan yang spesifik, yang jangka waktunya pendek. Tidak mungkin kalau ke bank bikin akta untuk sebulan," ujarnya.
Ketua Yayasan Perbanas Jatim Herman Halim menyatakan pihaknya akan segera membuka fintek inkubator dan mengajak semua elemen mulai praktisi bersama dosen untuk ikut ada di inkubator tersebut.
"Di sini nanti bisa dikasih ruang kecil. Di situ dibuat center fintek. Diundang ahli dan praktisi untuk ceramah. Kalau anak muda ada ide bisa sesi konsultasi. Itu yang diharapkan," ujarnya.
Sementara itu Ketua STIE Perbanas Surabaya Dr Lutfi menjelaskan, pihaknya sudah menyelenggarakan kuliah umum untuk membahas intek dan sudah dimulai tahun lalu. Di tahun ini, pihaknya juga menggelar dua seminar tentang fintek pada hari ini dan 20 Februari mendatang.
"Harapannya melalui seminar fintek, bisa mewadahi yang menghadirkan praktisi fintek secara rutin. Tak hanya bagi masyarakat Perbanas saja tapi juga masyarakat umum," tuturnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018