Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur mewaspadai banjir luapan Bengawan Solo di daerahnya akibat banjir kiriman dari hulu Jawa Tengah dan Kali Sekayu, Ponogoro yang sudah masuk siaga banjir.

"Kenaikan air Bengawan Solo Bojonegoro akan terjadi karena pengaruh banjir kiriman dari hulu sejak sehari lalu," kata Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Jumat.

Kenaikan air Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, menurut dia, masuk siaga II-kuning, sedangkan Kali Sekayu, di Ponorogo, yang airnya masuk ke Bengawan Solo sudah masuk siaga III-merah.

Air Bengawan Solo dari hulu, Jawa Tengah dan air Kali Sekayu Ponorogo akan bertemu di Ndungus, Ngawi, Jumat sekitar pukul 24.00 WIB.

Ia memperkirakan kenaikan air Bengawan Solo di hilir Bojonegoro akan terjadi secara sifnifikan mulai Sabtu (3/2), meskipun tidak ada tambahan hujan lokal.

"BPBD memperkirakan kenaikan air di Bojonegoro bisa masuk siaga II-kuning (14,00 meter)," kata dia, menjelaskan.

Saat ini, Bengawan Solo di Bojonegoro sudah mulai naik dibandingkan sebelumnya, tetapi masih masih di bawah siaga banjir dengan ketinggian air di taman Bengawan Solo (TBS) mencapai 10,60 meter, pukul 12.00 WIB.

Oleh karena itu, ia menginstruksikan camat juga kepala desa di sepanjang daerah yang dilalui Bengawan Solo untuk menginformasikan adanya ancaman meluapnya sungai terpanjang di Jawa di daerahnya.

"Kami minta tim penanggulangan bencana di kecamatan juga desa mengambil tindakkan yang diperlukan kalau di daerahnya terjadi luapan Bengawan Solo," ucap dia, menegaskan.

Petugas Poskos Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro kenaikan air Bengawan Solo di hulu, Jawa Tengah, juga Kali Sekayu di Poronoro, karena hujan deras sehari lalu.

Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, kata dia dibenarkan Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD MZ. Budi Mulyono, puncak curah hujan tertinggi pada musim hujan tahun ini terjadi pada Februari.

"Sesuai prakiraan BMKG curah hujan pada Februari mencapai 500 milimeter yang berpotensi menimbulkan bencana banjir Bengawan Solo, juga banjir bandang," kata Budi, menjelaskan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018