Blitar (Antaranews Jatim) - Sejumlah rumah warga Desa Kaulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, rusak karena musibah angin kencang yang terjadi di daerah tersebut dan saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, masih menanganinya.
"Tim sudah ke lokasi dan melakukan pendataan. Tim juga ke lokasi membantu pembersihan," kata petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Blitar Hanim di Blitar, Senin.
Ia mengatakan, angin kencang merusak rumah pasangan suami istri, Tukimun (65) dan Karti (55), warga Desa Kaulon, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, pada Minggu (28/1) sore. Awalnya, hujan disertai angin kencang berembus, hingga membuat bangunan ambruk.
"Angin kencang itu mengakibatkan pohon jati dengan akar diduga lapuk ambruk dan menimpa dapur Pak Tukiman. Jadi, atap dapur sebagian rusak," katanya.
Selain itu, angin kencang juga mengakibatkan pohon trembesi di Kantor KEcamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar roboh. Beruntung, dalam kejadian itu tidak ada rumah yang terkena pohon.
Ia juga menambahkan, angin kencang juga menyebabkan kerusakan rumah Sarimin (75), warga Desa Sumberboto, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. Rumah yang bersangkutan ambruk diterjang angin kencang tersebut.
"Rumah korban yang berukuran 5?10 meter, dan terbuat dari ancaman bambu serta kayu (tidak bertembok) roboh rata dengan tanah. Pada saat kejadian, korban berada di dalam rumah terkena reruntuhan bangunan," katanya.
Korban, tambah dia, langsung dilarikan Puskesmas Wonotirto oleh warga. Dari hasil pemeriksaan, korban mengalami luka ringan dan trauma akibat kejadian yang berlangsung dengan cepat tersebut.
"Korban kaget, tapi tidak mengalami patah tulang atau luka serius lainnya," kata dia.
Pihaknya mengatakan, saat ini kondisi angin memang cukup kencang. BPBD mengimbau warga untuk berhati-hati terutama jika hujan deras terjadi dalam kurun yang cukup lama, sekitar tiga jam. Masyarakat, terutama yang tinggal berdekatan dengan areal perbukitan, diimbau untuk pindah ke tempat yang lebih aman.
Selain itu, masyarakat terutama pesisir juga diimbau untuk waspada, sebab gelombang tinggi hingga 2,5 meter terjadi di perairan selatan Jatim serta Samudera Hindia Selatan. Hal itu dimungkinkan masih akan terjadi hingga beberapa waktu ke depan.
Sementara itu, hingga saat ini warga juga dibantu tim kepolisian setempat ikut gotong royong membersihkan rumah warga yang rusak akibat musibah angin kencang. Untuk penghuni sementara waktu mengungsi ke rumah keluarga. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Tim sudah ke lokasi dan melakukan pendataan. Tim juga ke lokasi membantu pembersihan," kata petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Blitar Hanim di Blitar, Senin.
Ia mengatakan, angin kencang merusak rumah pasangan suami istri, Tukimun (65) dan Karti (55), warga Desa Kaulon, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, pada Minggu (28/1) sore. Awalnya, hujan disertai angin kencang berembus, hingga membuat bangunan ambruk.
"Angin kencang itu mengakibatkan pohon jati dengan akar diduga lapuk ambruk dan menimpa dapur Pak Tukiman. Jadi, atap dapur sebagian rusak," katanya.
Selain itu, angin kencang juga mengakibatkan pohon trembesi di Kantor KEcamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar roboh. Beruntung, dalam kejadian itu tidak ada rumah yang terkena pohon.
Ia juga menambahkan, angin kencang juga menyebabkan kerusakan rumah Sarimin (75), warga Desa Sumberboto, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. Rumah yang bersangkutan ambruk diterjang angin kencang tersebut.
"Rumah korban yang berukuran 5?10 meter, dan terbuat dari ancaman bambu serta kayu (tidak bertembok) roboh rata dengan tanah. Pada saat kejadian, korban berada di dalam rumah terkena reruntuhan bangunan," katanya.
Korban, tambah dia, langsung dilarikan Puskesmas Wonotirto oleh warga. Dari hasil pemeriksaan, korban mengalami luka ringan dan trauma akibat kejadian yang berlangsung dengan cepat tersebut.
"Korban kaget, tapi tidak mengalami patah tulang atau luka serius lainnya," kata dia.
Pihaknya mengatakan, saat ini kondisi angin memang cukup kencang. BPBD mengimbau warga untuk berhati-hati terutama jika hujan deras terjadi dalam kurun yang cukup lama, sekitar tiga jam. Masyarakat, terutama yang tinggal berdekatan dengan areal perbukitan, diimbau untuk pindah ke tempat yang lebih aman.
Selain itu, masyarakat terutama pesisir juga diimbau untuk waspada, sebab gelombang tinggi hingga 2,5 meter terjadi di perairan selatan Jatim serta Samudera Hindia Selatan. Hal itu dimungkinkan masih akan terjadi hingga beberapa waktu ke depan.
Sementara itu, hingga saat ini warga juga dibantu tim kepolisian setempat ikut gotong royong membersihkan rumah warga yang rusak akibat musibah angin kencang. Untuk penghuni sementara waktu mengungsi ke rumah keluarga. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018