Surabaya (Antaranews Jatim) - Perupa asal Jerman, Franziska Fennert, mengeksplorasi "mindset" atau pola pikir kehidupan bagi manusia, dalam pameran tunggal bertajuk "Heaven is Mindset" yang berlangsung di Visma Art Gallery, Jalan Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur.
"Seluruhnya ada 20 karya seni rupa yang dipamerkan di sini. Proses pembuatannya untuk proyek tema `Heaven is Mindset? ini saya mulai sejak tahun 2016," katanya, saat dikonfirmasi di sela pembukaan pameran, Jumat malam.
Pameran yang terbuka untuk umum selama sebulan ke depan, hingga 26 Februari itu, menampilkan karya-karya dari berbagai media, yang meliputi seni lukis, instalasi, keramik dan video.
Seluruh karya tersebut tampak menampilkan corak figuratif dengan berbagai wujud makhluk hidup. Beberapa di antaranya adalah karya seni instalasi berbentuk figuratif kepompong.
Pada karya instalasi berjudul "Kumbang Membawa Zeitgeist", perupa yang selama 10 tahun terakhir tinggal di Yogyakarta itu menempatkan banyak figuratif tangan-tangan manusia pada tubuh kumbang yang berkaki empat.
"Zeitgeist" dalam judul karya instalasi tersebut, dapat diasosiasikan dengan sejarah filosofi Georg Wilhelm Fredrich Hegel, yang berpendapat bahwa tidak ada seorang pun yang dapat melompati masanya sendiri. Menurut filsuf asal Jerman yang hidup di abad ke- 19 itu, jiwa pemikiran pada zamannya tak lain merupakan jiwanya sendiri.
Franziska, pada masing-masing sisi di tiap karya instalasi lainnya, memang terlihat banyak menampilkan figuratif tubuh manusia, seperti menampilkan banyak mata, telinga, maupun wajah. Selain juga menampilkan bagian belakang kepala manusia, dengan visual yang saling berhadaphadapan.
"Karena manusia memang harus mewaspadai seluruh penjuru global, mulai dari arah utara, selatan, timur dan barat," ucap perupa yang sekitar 10 tahun terakhir tinggal di Yogyakarta ini.
Perempuan berusia 33 tahun, kelahiran Rostock, Jerman, ini mengatakan, melalui karya-karya dalam pameran "Mindset is Heaven" sebenarnya ingin mengungkapkan bahwa dalam kehidupan terdapat berbagai "level of minds".
"Melalui karya-karya dalam pameran ini saya ingin tiap manusia memiliki mindset atau pola pikir yang jauh ke depan,"ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Seluruhnya ada 20 karya seni rupa yang dipamerkan di sini. Proses pembuatannya untuk proyek tema `Heaven is Mindset? ini saya mulai sejak tahun 2016," katanya, saat dikonfirmasi di sela pembukaan pameran, Jumat malam.
Pameran yang terbuka untuk umum selama sebulan ke depan, hingga 26 Februari itu, menampilkan karya-karya dari berbagai media, yang meliputi seni lukis, instalasi, keramik dan video.
Seluruh karya tersebut tampak menampilkan corak figuratif dengan berbagai wujud makhluk hidup. Beberapa di antaranya adalah karya seni instalasi berbentuk figuratif kepompong.
Pada karya instalasi berjudul "Kumbang Membawa Zeitgeist", perupa yang selama 10 tahun terakhir tinggal di Yogyakarta itu menempatkan banyak figuratif tangan-tangan manusia pada tubuh kumbang yang berkaki empat.
"Zeitgeist" dalam judul karya instalasi tersebut, dapat diasosiasikan dengan sejarah filosofi Georg Wilhelm Fredrich Hegel, yang berpendapat bahwa tidak ada seorang pun yang dapat melompati masanya sendiri. Menurut filsuf asal Jerman yang hidup di abad ke- 19 itu, jiwa pemikiran pada zamannya tak lain merupakan jiwanya sendiri.
Franziska, pada masing-masing sisi di tiap karya instalasi lainnya, memang terlihat banyak menampilkan figuratif tubuh manusia, seperti menampilkan banyak mata, telinga, maupun wajah. Selain juga menampilkan bagian belakang kepala manusia, dengan visual yang saling berhadaphadapan.
"Karena manusia memang harus mewaspadai seluruh penjuru global, mulai dari arah utara, selatan, timur dan barat," ucap perupa yang sekitar 10 tahun terakhir tinggal di Yogyakarta ini.
Perempuan berusia 33 tahun, kelahiran Rostock, Jerman, ini mengatakan, melalui karya-karya dalam pameran "Mindset is Heaven" sebenarnya ingin mengungkapkan bahwa dalam kehidupan terdapat berbagai "level of minds".
"Melalui karya-karya dalam pameran ini saya ingin tiap manusia memiliki mindset atau pola pikir yang jauh ke depan,"ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018