Kediri (Antaranews Jatim) - Klien dewasa di bawah pembinaan Balai Pemasyarakatan Kelas II Kediri, Jawa Timur, diberi pelatihan pijat  dengan harapan ke depan mereka bisa memanfaatkan ilmunya sebagai bekal hidup di masyarakat.

"Kami gunakan sistem wirausaha, menggunakan biaya, modal kecil tapi bisa menghasilkan yang besar. Kalau misalnya kami beri pelatihan membuat kue, tentunya dia harus memiliki modal, membeli mentega. Tapi, dengan pijat cukup krim, kalau tidak ada minyak kelapa," kata Kepala Bapas Kelas II Kediri Yuyun Nurliana di Kediri, Jumat.

Ia mengatakan, Bapas Kediri memang mendorong pada klien untuk ke depannya lebih mandiri. Mereka diberdayakan dengan beragam pelatihan. Selain pijat, beragam pelatihan dilakukan misalnya mengelas.

Kegiatan ini, kata dia, sebagai bentuk bimbingan dan pembinaan. Kegiatan itu bisa sebagai bekal pada klien agar mendapatkan keterapilan. Jika ia ke depan sudah bebas murni, tidak dibimbing oleh Bapas Kediri, klien tersebut bisa memiliki kecakapan hidup.

"Klien bisa memiliki kecakapan hidup, keterampilan dan ini modal agar tidak melakukan pelanggaran lagi dan bermanfaat bagi keluarga, berguna bagi lingkungan sekitar dan menjadi warga negara Indonesia yang baik," katanya menjelaskan.

Lebih lanjut, Yuyun mengatakan Bapas Kediri juga rutin mengadakan evaluasi bagi seluruh klien. Tim melakukan kunjungan ke rumah. Saat lapor diri klien, berkas laporan yang diterima tidak begitu saja dipercaya, sehingga tim melakukan kunjungan ke rumah. wawancara langsung dengan klien dan pihak lain di sekitarnya.

"Evaluasinya kami melaksanakan kunjungan ke rumah. Saat lapor diri, tentunya laporan yang diterima tidak terlalu kami terima begitu saja. Kami melaksanakan kunjungan ke rumah, kami wawancara melihat sejauh mana, apakah yang bersangkutan ini efektif dan efisien atau tidak dari pelatihan tersebut," kata dia.

Kegiatan pelatihan itu diselenggarakan di Bapas Kelas II Kediri. Ada sebanyak 21 peserta yang ikut acara pelatihan itu. Mereka diajari cara memijat seluruh tubuh. Mereka juga praktik langsung dengan bergantian dengan teman-temannya.

Para peserta juga sangat antusias dengan kegiatan tersebut. Mereka senang, sebab dapat pelajaran yang bisa menjadi bekal mereka untuk mencari uang. Mereka berharap, dengan ilmu itu semakin membuka lebar pintu rejeki.

Bapas Kelas II Kediri, Jawa Timur, hingga kini mendampingi 644 klien baik laki-laki serta perempuan. Klien tersebut juga terdiri dari anak-anak serta dewasa, yang berasal dari keresidenan Kediri, antara lain Kabupaten/Kota Kediri, Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, Trenggalek, serta Nganjuk.   (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018