Bondowoso (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, meluncurkan Program Sinergi Total Pencegahan Bersalin di Dukun Bayi dan Selamatkan Ibu (Stop Berduka) 2018 guna menekan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

"Untuk menekan angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB) bukan hanya menjadi tugas Dinas Kesehatan, namun juga dukungan dari semua pihak di antaranya dukun beranak, tokoh masyarakat dan pemerintah desa. Karena salah satu faktor tingginya AKI/AKB itu karena tingginya pernikahan usia dini," kata Bupati Bondowoso, Amin Said Husni usai acara peluncuran program "Stop Berduka" di Aula Hotel Ijen View Bondowoso, Rabu.

Program Sinergi Total Pencegahan Bersalin di Dukun Bayi dan Selamatkan Ibu itu, lanjut dia, untuk menekan angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, dan sehingga diharapkan dapat meningkatkan angka harapan hidup masyarakat.

Intinya, katanya, bagaimana keterlibatan seluruh pihak untuk menyukseskan program "Stop Berduka" karena di Bondowoso angka pernikahan dini masih tinggi dan oleh karenanya hal itu juga perlu difikirkan.

"Lewat peluncuran program `Stop Berduka` kemitraan antara dukun beranak dengan bidan desa, serta pihak terkait semakin kuat sehingga diharapkan mampu menekan angka kematian ibu dan bayi, sekaligus menekan jumlah angka persalinan yang dilakukan dukun beranak yang tercatat masih cukup tinggi," paparnya.

Dengan menekan angka kematian ibu dan bayi, katanya, pemerintah daerah setempat optimistis bisa meningkatkan harapan hidup masyarakat, di mana pada tahun 2017 angka harapan hidup mencapai 66 persen.

Data diperoleh, dari catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, angka kematian ibu terus menurun. Pada 2016 ada 20 orang ibu meninggal karena melahirkan dan pada 2017 menurun menjadi 15 orang. Sedangkan pada tahun ini (2018) ditargetkan kembali menurun menjadi tidak lebih dari 10 orang.

Sementara untuk angka bayi meninggal, juga mengalami penurunan, pada 2016 tercatat 178 bayi meninggal dunia dan tahun 2017 menurun menjadi 138. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018