Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Seluas 393 hektare tanaman padi yang puso di sejumlah desa di Kecamatan Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur, akan memperoleh klaim asuransi dari PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Jawa Timur, karena masuk program asuransi usaha tani padi (AUTP).

"Tim PT Jasindo sudah melakukan verifikasi tanaman padi di Baureno, yang gagal panen terendam air banjir luapan Bengawan Solo, Rabu (17/1)," kata Kasi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Bojonegoro Susana, di Bojonegoro, Jumat.

Menurut dia, proses verifikasi langsung dilakukan PT Jasindo, sebab luas tanaman padi yang mengalami musibah banjir luasnya lebih dari 10 hektare.

"Kalau tanaman padi yang masuk program asuransi usaha tani padi (AUTP) yang mengalami kerusakan akibat banjir lebih dari 10 hektare maka proses verifikasi langsung dilakukan PT Jasindo," ucapnya.

Ia menyebutkan tanaman padi seluas 393 hektare itu lokasinya di Desa Kauman, Bumiayu, Pomahan, Karangdayu, Kadungrejo dan Pucangarum, Kecamatan Baureno. Tanaman padi di daerah setempat usianya sekitar 2 bulan mati karena terendam air banjir luapan Bengawan Solo cukup lama.

Para petani pemilik tanaman padi seluas 393 hektare itu karena ikut program AUTP membayar premi sebesar Rp36.000/hektare dari total premi sebesar Rp180.000/hektare."Premi lainnya dibayar Pemerintah melalui APBN," ucapnya.

Ia memperkirakan proses pencairan klaim asuransi tanaman padi yang masuk program AUTP di Baureno itu bisa cair sekitar sebulan.

Petani pemilik tanaman padi seluas 393 hektare di sejumlah desa di Kecamatan Baureno itu memperoleh klaim asuransi dari PT Jasindo yang besarnya Rp6 juta/hektare

"Kalau tingkat kerusakannya di bawah 75 persen tidak bisa memperoleh klaim asuransi dari PT Jasindo," ujarnya menjelaskan.

Dari keterangan yang diperoleh tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Baureno itu, terendam air banjir luapan Bengawan Solo yang masuk melalui Kali Ingas, kemudian menjebol tanggul di Desa Pucangarum, Kecamatan Baureno, awal Januari.

Sesuai data, kata dia, tanaman padi di daerahnya yang masuk program AUTP pada 2017 seluas 6.003,12 hektare, dengan total premi asuransi sebesar Rp159.501.960. Tanaman padi itu lokasinya di sejumlah desa di Kecamatan Balen, Malo, Kota, Baureno dan Kanor.

Dari tanaman padi pada 2017 itu, lanjut dia, untuk tanaman padi yang masuk program AUTP sejak 15 Maret sampai 31 Agustus sudah panen semuanya.

Begitu pula, kata dia, dari tanaman padi yang masuk program AUTP seluas 3.195,89 hektare, di antaranya, seluas 393 hektare di Kecamatan Baureno, gagal panen, sedangkan tanaman padi yang selamat dari banjir mulai panen. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018