Surabaya (Antaranews Jatim) - Departemen Teknik Informatika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) memamerkan puluhan inovasi produk perangkat karya mahasiswa dalam kegiatan "Software Expo 2018" di kampus setempat, Selasa.

"Software Expo merupakan kegiatan yang telah digelar delapan kali. Kegiatan ini memamerkan produk inovasi karya mahasiswa Teknik Informatika dan Teknik Komputer untuk praktikum di rekayasa perangkat lunak dan menghasilkan produk yang sedang `booming` di masyarakat," kata Dosen RPL Teknik Informatika PENS, Jauari.

Jauari mengatakan, ada 40 produk dari dua jurusan dan enam kelas yang di pamerkan dalam kegiatan kali ini. Selain itu, juga ada workshop pengembangan perangkat lunak.

Jauari menjelaskan, sebelum dijadikan pameran, mahasiswa telebih dahulu melakukan riset pasar. Mulai dari review user ke industri, ke subjek langsung. Kebanyakan yang dipamerkan adalah aplikasi tapi ada juga perangkat keras atau hardware yang diangkat untuk dijadikan produk.

"Kami berikan waktu selama satu semeter. Tapi efektifnya empat bulan. Nantinya dari pameran ini, prototipe-prototipe akan dilombakan. Ada beberapa yang juara," kata dia.

Sementara untuk capaian jangka panjang, kata dia, yang berupa prototipe akan terus dikembangkan agar mahasiswa bisa mengembangkan ke kompetisi lain atau ke pendanaan lebih lanjut.

Salah satu produk yang dipamerkan adalah inovasi yang merubah udara menjadi air minum. Prototipe produk itu inovasi dari Alviansyah Arman, Khairani Arlinda dan Alfandino Rasyid.

Alviansyah mengemukakan cara kerja inovasi yang dibuat oleh timnya sangat sederhana. Alat itu akan mengumpulkan uap udara menjadikannya embun dan air lalu dikumpulkan dalam satu wadah.

"Air yang dihasilkan dari embun itu masih kotor, maka ada filter air. Filter air ini yang akan menyaring air kotor menjadi air minum," kata dia.

Dia mengaku, untuk memperoleh satu gelas air, dibutuhkan waktu yang lama. Hal itu tergantung dari udara. Jika lembab maka akan semakin cepat. "Produk ini, idenya dibuat hanya untuk keadaan darurat bukan sehari-hari. Maka waktu untuk mendapatkan air cukup lama," ujarnya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018