Malang (Antaranews Jatim) - Para nelayan di kawasan laut selatan Malang, yakni di pesisir Pantai Sendangbiru Kabupaten Malang hingga kini masih enggan melaut karena cuaca kurang bersahabat (buruk).

"Banyak nelayan yang masih menambatkan perahu atau kapalnya dan tidak melaut selama beberapa pekan terakhir ini karena cuaca buruk akibat gelombang tinggi. Dua kapal saya saja masih diperbaiki mumpung cuaca kurang bagus," kata salah seorang nelayan Sendangbiru di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang Wagimin di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sendangbiru, Sabtu.

Akibat banyaknya nelayan yang tidak melaut tersebut, katanya, produksi (hasil tangkapan) ikan nelayan yang dilelang di TPI juga menurun drastis, apalagi sekarang banyak nelayan yang memilih langsung membawa hasil tangkapannya ke Muncar, Banyuwangi, ketimbang ke TPI Sendangbiru.

Sebab, lanjutnya, kalau dibawa ke Muncar, nelayan bisa langsung menjual ke pedagang bukan ke tengkulak. Sementara di TPI Sendangbiru, nelayan menjual di TPI melalui proses lelang, baru dibawa ke TPI lama dan dijual pada pedagang.

Saat ini di kawasan Sendangbiru ada dua TPI, yakni TPI lama yang khusus untuk berjualan hasil tangkapan nelayan dan TPI baru (yang sebagian gedungnya masih dalam proses pembangunan) dipergunakan untuk proses lelang.

Menurut Wagimin, kemungkinan akhir Februari mendatang, nelayan baru memulai melaut karena cuaca sudah mulai membaik dan gelombang mulai surut. "Kemungkinan kami baru mulai melaut pada akhir Februari nanti, selain cuaca sudah membaik, kapal-kapal yang diperbaiki juga sudah selesai dan siap dipergunakan," ujarnya.

Menyinggung kebutuhan anggaran untuk melaut, Wagimin mengatakan sekitar Rp12 juta hingga Rp13 juta untuk waktu sepekan hingga 10 hari. "Selama sepekan hingga 10 hari melaut, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp12 juta sampai Rp13 jutaan. Hasil tangkapan juga lumayan, yang penting tidak sampai minus," ujarnya.

Lebih lanjut, Wagimin mengatakan akibat cuaca buruk dan banyak nelayan tidak melaut, produksi tangkapan menurun yang berdampak pada harga ikan yang rata-rata mengalami kenaikan, seperti baby tuna yang biasanya seharga Rp20 ribu sampai Rp 25 ribu menjadi Rp29 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram.

Ikan kakap merah yang sebelumnya seharga Rp40 ribu per kilogram menjadi Rp50 ribu per kilogram dan udang yang sebelumnya seharga Rp45 ribu per kilogram menjadi Rp50 ribu per kilogram, serta ikan sotong yang sebelumnya seharga Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu sampai Rp45 ribu per kilogram.

Potensi tangkapan ikan di pesisir pantai selatan Malang lebih dari 400 ribu ton per tahun, namun sampai saat ini produksi tangkapan nelayan masih jauh dari potensi ang ada, yakni baru mencapai 12 ribu hingga 13 ribu ton per tahun. Jenis ikan hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Malang di antaranya adalah baby tuna, cakalang, dorang, kerapu, kakap merah, lobster, dan udang.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018