Malang, (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus mengupayakan program percepatan swasembada daging melalui berbagai cara, di antaranya inseminasi terhadap puluhan ribu ekor anakan sapi.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kabupaten Malang Sudjono, Jumat mengatakan pihaknya sudah menyiapkan 68 ribu ekor anakan sapi yang siap dikembangkan populasinya melalui program inseminasi buatan. Selain itu, juga melakukan upaya khusus percepatan populasi sapi dan kerbau bunting.
"Hanya saja, program percepatan swasembada daging sapi di Kabupaten Malang saat ini masih terhambat dengan pola administrasi (birokrasi) yang cukup panjang untuk merealisasikan program inseminasi buatan pada sapi yang diterapkan oleh pemerintah pusat," katanya.
Ia mengemukakan pada tahun lalu PKH mengajukan 57 ribu ekor sapi untuk diinsemiansi secara gratis, namun yang disetujui pemerintah pusat sesuai surat pertanggungjawaban (SPJ) hanya 20 ribu ekor. Oleh karenanya, upaya untuk meningkatkan populasi ternak sapi melalui program inseminasi menjadi terhambat.
Jika proses birokrasi dan regulasi itu tidak berubah, lanjutnya, sulit bagi Pemkab Malang untuk mewujudkan target swasembada daging sapi. Apalagi, petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) program inseminasi ternak sapi yang berubah-ubah, juga menyulitkan peternak sapi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jatim agar penerapan regulasi dan administrasi untuk inseminasi tidak terlalu panjang dan rumit, serta jangan dipersulit agar percepatan program swasembada daging sapi bisa berjalan lancar dan bisa terwujud," ujarnya.
Ia mengakui percepatan program swasembada daging sapi tersebut, merupakan target Pemkab Malang dalam menyediakan daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Malang maupun daerah lain yang membutuhkan.
Populasi sapi potong di Kabupaten Malang mencapai 221.703 ekor. Dari jumlah populasi tersebut, Kabupaten Malang berkontribusi sekitar 5 persen terhadap populasi sapi di Jatim. Sementara itu, kebutuhan daging sapi di Jatim mencapai 88.827 ton per tahun. Sedangkan produksi daging menyentuh angka 101.729 ton, sehingga masih ada surplus 12.900 ton. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kabupaten Malang Sudjono, Jumat mengatakan pihaknya sudah menyiapkan 68 ribu ekor anakan sapi yang siap dikembangkan populasinya melalui program inseminasi buatan. Selain itu, juga melakukan upaya khusus percepatan populasi sapi dan kerbau bunting.
"Hanya saja, program percepatan swasembada daging sapi di Kabupaten Malang saat ini masih terhambat dengan pola administrasi (birokrasi) yang cukup panjang untuk merealisasikan program inseminasi buatan pada sapi yang diterapkan oleh pemerintah pusat," katanya.
Ia mengemukakan pada tahun lalu PKH mengajukan 57 ribu ekor sapi untuk diinsemiansi secara gratis, namun yang disetujui pemerintah pusat sesuai surat pertanggungjawaban (SPJ) hanya 20 ribu ekor. Oleh karenanya, upaya untuk meningkatkan populasi ternak sapi melalui program inseminasi menjadi terhambat.
Jika proses birokrasi dan regulasi itu tidak berubah, lanjutnya, sulit bagi Pemkab Malang untuk mewujudkan target swasembada daging sapi. Apalagi, petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) program inseminasi ternak sapi yang berubah-ubah, juga menyulitkan peternak sapi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jatim agar penerapan regulasi dan administrasi untuk inseminasi tidak terlalu panjang dan rumit, serta jangan dipersulit agar percepatan program swasembada daging sapi bisa berjalan lancar dan bisa terwujud," ujarnya.
Ia mengakui percepatan program swasembada daging sapi tersebut, merupakan target Pemkab Malang dalam menyediakan daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Malang maupun daerah lain yang membutuhkan.
Populasi sapi potong di Kabupaten Malang mencapai 221.703 ekor. Dari jumlah populasi tersebut, Kabupaten Malang berkontribusi sekitar 5 persen terhadap populasi sapi di Jatim. Sementara itu, kebutuhan daging sapi di Jatim mencapai 88.827 ton per tahun. Sedangkan produksi daging menyentuh angka 101.729 ton, sehingga masih ada surplus 12.900 ton. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018